Management Trends

APJI Penuhi Kebutuhan Industri Makanan dan Minuman Saat Pandemi

APJI Penuhi Kebutuhan Industri Makanan dan Minuman Saat Pandemi

Sejak awal tahun 2020, krisis kesehatan dan perlambatan ekonomi selama pandemi Covid-19 menyebabkan banyak sektor usaha terpuruk. Namun, beberapa industri, seperti industri makanan dan minuman masih punya daya tahan tersendiri di tengah lesunya daya beli masyarakat.

Kondisi ini terlihat dari kinerjanya yang masih tumbuh positif dalam setahun terakhir. Pada Kuartal I-2021, pertumbuhan industri ini mencapai 2,45%, salah satu yang tertinggi di sektor industri pengolahan, dan konsisten meningkat sejak Kuartal II-2020.

Di samping itu, industri makanan merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja sepanjang pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS, proporsi tenaga kerja di indutri makanan mencapai 3,75% pada 2020. Proporsi tersebut tercatat meningkat 0,01 poin persen jika dibandingkan pada 2019 yang sebesar 3,74%. Hal ini menandakan bahwa industri kuliner masih ekspansif, meski dalam masa pandemi.

Ketahanan industri makanan dan minuman (kuliner) juga terlihat dari besarnya investasi yang dikeluarkan sepanjang semester I-2021. Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di sektor industri makanan sebesar Rp 36,6 triliun atau 8,3% dari totalnya yang mencapai Rp 442,76 triliun. Nilai tersebut meningkat 23,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 29,6 triliun. “Industri makanan memang di era pandemi corona ini mengalami kenaikan, ”kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia kepada media pada Juli 2021.

Asosiasi Pengusaha Jasa Boga (APJI) berkeyakinan dapat menjadi garda terdepan, dapat menjadi Lokomotif dalam menyelamatkan sektor jasa boga dan tentu akhirnya banyak membuka lapangan pekerjaan. Ketahanan industri makanan dan minuman tak terlepas dari peran serta kepengurusan dan keanggotaan APJI yang terus berpartisipasi aktif dalam membangun kuliner dan ekonomi kreatif Indonesia walaupun pandemi melanda.

APJI memiliki anggota di seluruh Indonesia yang tersebar melalui 24 Dewan Pimpinan Daerah APJI yang terus mengembangkan keanggotaannya diseluruh Indonesia. Salah satunya adalah DPD APJI DKI Jakarta yang beranggotakan 300 orang lebih pengusaha kuliner yang diyakini merupakan pusat jasa boga terbesar yang menjadi barometer DPD APJI lainnya. Anggota APJI terdiri dari pelaku industri di bidang jasa boga yang meliputi semua bidang usaha seperti katering, restoran dan café, bakery, kue, pastry, cake, dessert dan patisseries, minuman olahan dan siap saji, produsen produk olahan dan bumbu makanan, outlet siap saji, Grab and Go, street food dan Ghost Kitchen yang ada di Provinsi DKI Jakarta.

Untuk menjalankan komitmen serta visi dan misi APJI, Ketua APJI DKI Jakarta Tashya Megananda Yukki, baru-baru ini melantik dan mengukuhkan 4 DPC (Dewan Pengurus Cabang) APJI DKI Jakarta yakni DPC APJI Jakarta Selatan, DPC APJI Jakarta Timur, DPC APJI Jakarta Pusat dan DPC APJI Jakarta Utara pada September 2021.

Menurut Ketua APJI DKI Jakarta, dengan adanya kepengurusan ini diharapkan APJI lebih bisa menjadi organisasi yang dapat meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan jejaring anggota-anggotanya di masing-masing DPC serta berpartisipasi aktif dalam membangun kuliner dan ekonomi kreatif di DKI Jakarta maupun di seluruh Indonesia.

Saat ini APJI berhasil bekerja sama dengan banyak perusahaan atau vendor dalam beberapa bidang, di antaranya ada Kemenparekraf RI, bersinergi dengan KADIN, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Koperasi dan UKM RI serta beberapa Bank Pemerintah. Merujuk dari keberhasilan tersebut, tentu kita tidak cukup berpuas diri, berbangga diri namun harus tetap selalu meningkatkan kapabilitas asosiasi, termasuk meningkatkan mutu para pengusaha.

Sekretaris APJI DKI Jakarta Riri Puspita juga menambahkan, “Dengan terbentuknya kepengurusan ini yang para ketua DPC-nya adalah pelaku usaha dibidang kuliner, harus mampu meningkatkan profesionalisme guna meningkatkan mutu produk dan mutu layanan yang memenuhi standar gizi, manajemen usaha yang terus berkembang dengan metode yang up to date sehingga mempunyai daya saing dan daya tarik sendiri, kemudian dapat memperluas akses pemasaran, dengan permodalan dan dukungan pemerintah.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved