Trends

Apresiasi Bank BTN untuk Pengembang

Apresiasi Bank BTN untuk Pengembang

Maryono Direktur Utama Bank BTN (tengah) saat memberikan penjelasan tentang BTN Golden Property Award

Tahun ini untuk kedua kali Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dan Indonesia Property Watch (IPW) menggelar BTN Golden Property Awards (BTN GPA) 2017. GPA sebagai bentuk penghargaan kepada para pelaku bisnis properti di tanah air.

Penghargaan tersebut untuk para insan properti dan pengembang yang berkinerja positif dan menjaga momentum pertumbuhan bisnis properti di tanah air, termasuk mengawal program sejuta rumah yang dicanangkan Pemerintah.

Menurut Ali Tranghanda, Direktur Eksekut IPW, melakukan survei langsung ke 152 pengembang sejak November 2016, dari jumlah itu, sekitar 67 proyek bersedia melakukan verisifikasi. Sebelumnya, surveinya hanya di wilayah Jabodetabek, tahun ini diperluas ke Bandung, Surabaya, Makassar dan lain-lain. Begitu juga proyeknya tidak hanya perumahan tapi juga mal dan apatermen.

Hal ini sebagai wujud kontribusi para pelaku segmen menengah bawah dalam mendukung pertumbuhan pasar perumahan nasional dengan memberikan penghargaan bagi pengembang rumah subsidi.

Sementara itu, terkait penghargaan yang akan diberikan BTN, meliputi beberapa kategori diantaranya kategori; Best of The Best Pengembang KPR Subsidi, Pengembang KPR Subsidi Tingkat Nasional, kategori Group Pengembang KPR Subsidi Tingkat Nasional, kategori pengembang dengan Kredit Konstruksi terbaik dan lain sebagainya

Bank BTN sebagai bank penyalur KPR terbesar, terutama untuk segmen KPR Subsidi, menilai peran pengembang sangat strategis untuk mengurangi backlog kepemilikan perumahan yang masih tinggi, sekitar 11,38 juta rumah. Dari angka tersebut backlog untuk masyarakat MBR mencapai 10 juta kepala keluarga.

Untuk mendorong sekaligus mengapresiasi pengembang dalam program sejuta rumah, Bank BTN memberikan penghargaan khusus bagi pengembang yang memiliki kinerja terbaik berdasarkan sejumlah aspek, di antaranya realisasi KPR sepanjang tahun 2016, kualitas kredit dan kecakapan administratif. “Sebagai integrator program sejuta rumah, kami tidak hanya membantu dari sisi demand tapi juga menjaga sisi pasokan dari pengembang,”kata Maryono Direktur Utama BTN.

Terbukti dengan kolaborasi yang produktif antara perbankan dan pengembang, penyaluran KPR dan KPA mulai menanjak pada bulan Juli lalu. Berdasarkan Analisis Uang Beredar M2 yang dirilis Bank Indonesia, pertumbuhan kredit properti bulan Juli sebesar 13,9% naik dibandingkan bulan Juni yang hanya sebesar 12,1%. Pun minat pembelian rumah juga tetap terjaga, hal ini terlihat dari hasil IPEX yang membukukan potensi kredit Rp 8,36 triliun lebih tinggi dari target.

Hingga Semester I, Bank BTN telah menyalurkan KPR dan dukungan pembiayaan perumahan sebanyak lebih dari 370 ribu unit atau sebesar Rp 39 triliun (56%)dari yang ditargetkan yaitu 666 ribu unit.

Menurut Maryono, kebijakan pemerintah ikut mendorong percepatan program sejuta rumah dan menjaga momentum pertumbuhan properti, mulai dari kemudahan perizinan ke pengembang rumah subsidi, relaksasi aset terhadap pinjaman atau Loan to Value, turunnya bunga acuan dan besarnya anggaran subsidi KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Selain memberi penghargaan ke para pengembang hunian, BTN GPA juga memberikan apresiasi kepada para pengembang properti komersil/ perusahan dan tokoh di sektor properti diantaranya Sutjipto Nagarih, Founder Summarecon Group, Hendro Gondokusumo Founder Intiland Developer dan Alexander Tedja, Founder Pakuwon Group.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved