Marketing Trends zkumparan

Artotel Group Siapkan Ekspansi Baru

Artotel Group Siapkan Ekspansi Baru

Setelah bertansformasi dari Artotel Indonesia menjadi Artotel Group dan menambah sejumlah lini bisnis pada September lalu, kini perusahaan yang memiliki hotel ‘nyentrik’ bermural graffiti ini berencana akan melebarkan sayap lagi

Erastus Radjimin, CEO Artotel, di acara TechXhibit, mengatakan, perusahaan berniat melakukan ekspansi bisnis dengan membuka hotel baru, bernama Bobotel. Hotel ini rencananya dirancang menjadi semacam hotel transit dan berlokasi di dalam mall. “Sesuai namanya, dirancang hanya untuk bobo (tidur). Fasilitas kamar tidur berukuran kecil. Jadi tidak ada room service sehingga pricing-nya lebih lower. Untuk solusi bagi para business traveller leader, tinggal di dalam mall, kan kalau di mall segala kebutuhan lain sudah ada,” ujarnya.

Harga kamar Bobotel akan dipatok kisaran Rp 250-300 ribu per malam. “Januari 2018 ini kami mulai di daerah Kelapa Gading dengan 40 kamar,” ujar pria yang akrab disapa Erik ini. Ekspansi ini dilakukan karena perusahaan melihat kelas menengah milenial terus bertumbuh, mereka membutuhkan segala yang cepat.

“Bobotel ini juga menyasar para turis baik domestik maupun asing yang membutuhkan hotel dengan harga terjangkau. Profil penggunanya diperkirakan anak-anak muda kelas menengah. Alasannya, dari sisi populasi, memang golongan tersebut akan mendominasi penduduk di Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu, Erik juga mengatakan nilai investasi di dalam mall lebih murah, perusahaan menggelontorkan dana sekitar Rp 100 juta per-room. “Kalau membangun baru di luar bisa mencapai Rp 500 juta, kalau sudah punya tanahpun, perizinan belum tentu mudah,” ungkapnya.

Selain Bobotel, Artotel Group sendiri saat ini memiliki lini bisnis lain yaitu Event Management, dan Curated Merchandise. Sampai kuartal III tahun 2017, pertumbuhan profit Artotel mencapai dua digit. “Pertumbuhan 18%-25% di Kuartal III ini, tahun depan targetnya sampai 20%. Kami mainnya lebih ke niche market. Market segmen juga tergantung lokasi. Kami juga merasakan impact dari offline ke online, yang pesan melalui online kontribusinya sampai 40%, rata-rata usia 18-40,” ungkapnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved