Indonesia, sebagai negara maritim, sangat membutuhkan transportasi udara sebagai sarana penghubung satu pulau dengan pulau lainnya yang membentang dari Sabang- Marauke. Hal inilah yang menginspirasi Bagas Adhadirgha, CEO Asia Aero Technology, berencana memasang remote tower.

Bagas yang juga Ketua Bidang IX Internasional dan Pariwisata Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menjelaskan, dengan memasang remote tower, jalur udara Indonesia dapat terpantau dengan lebih cepat dan efektif.

Apalagi, jika remote tower dipasang pada bandara-bandara terpencil, kita dapat dengan mudah memantau dari jauh dengan akurasi yang cukup tinggi. Tidak perlu lagi menempatkan petugas beserta keluarganya jauh di pelosok demi menjaga menara bandara.

Kandidat Ketua Umum Hipmi ini menambahkan, saat ini sedang tahap riset teknologi. “Kita akan melihat seperti apa teknologi yang cocok untuk digunakan pada bandara-bandara di Indonesia,” ia menuturkan.

Asia Aero Technology juga tidak sendirian dalam mengembangkan rancangan remote tower ini. Rencananya, Asia Aero Technology bekerja sama dengan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertahanan (defense) asal Eropa.

Bagas menilai perusahaan tersebut kredibel dan merupakan salah satu yang terbaik dalam hal pertahanan dan radar, sehingga perusahaan asal Eropa tersebut merupakan partner terbaik dalam mengembangkan remote tower ini.