Business Research Trends zkumparan

Astra Otoparts (Aspira) Merajai Pasar Suku Cadang

Direktur PT Astra Otoparts (Aspira), Yusak Kristian.

Aspira sebagai original brand Astra Otoparts yang memproduksi suku cadang kendaraan bermotor, bisa dibilang memiliki merek yang kuat. Hal ini dikarenakan, merek suku cadang asli (genuine parts) biasanya sama persis dengan merek kendaraannya karena memang produsennya adalah sang pemilik merek kendaraan.

Di sinilah kejelaian PT Astra Otoparts (Aspira) yang berhasil merebut hati para pemilik kendaraan untuk urusan penggantian suku cadang. Menurut Direktur PT Astra Otoparts (Aspira), Yusak Kristian, ada potensi after market yang sangat menjanjikan. “Kami pun saat ini bermain cukup signifikan di area ini,” ungkapnya. Pasar after market ditangani oleh bagian penjualan atau trading di Astra Otoparts. Saat ini pasar tersebut ada brand yang kuat, yang juga menyediakan produk range yang lebar untuk suku cadang pengganti.

Mimpinya, Aspira dapat menduduki posisi sebagai brand dari pasar pengganti suku cadang yang cakupan produknya cukup luas. Oleh karena itu, Aspira didesain untuk pasar roda dua dan roda empat. Untuk roda dua, dari suku cadang, engine parts, body parts, dan ban, semuanya tersedia. Sementara, roda empat, mulai dari filter hingga tier dan light trucks.

“Aspira menjadi suatu brand yang kuat di pasar suku cadang pengganti dengan produk range yang paling luas. Harusnya kami menjadi yang terluas dibanding kompetitor, karena kompetitor jika telah bermain di roda dua tidak akan main di roda empat. Aspira hadir di semua lini dengan produk range yang lebar,” ujar Yusak. Untuk Astra Otoparts sendiri, Yusak mengaku, porsinya bisa menghasilkan 55% untuk manufaktur dan 45% trading. Targetnya, dapat mencapai angka 50:50%.

Aspira di beberapa produk masih menguasai pangsa paasr meski tidak total. Di produk battery, Aspira menguasai pasar melalui principle brand GS Astra. Untuk penjualan tahun 2017, trading sebesar 47% dari total penjualan dan manufaktur 52,6%. Targetnya, Aspira selalu ingin tumbuh di atas pertumbuhan industri, teoritical demand secara organik yaitu 5%. Yusak mengungkapkan bahwa Aspira selalu punya target di atas pertumbuhan organik. Pertumbuhan organik perdagangan pada 2018, sebesar 10%.

Inovasi yang dilakukan Aspira baik produk atau pemasarannya, antara lain dengan menghadirkan penjualan melalui digital lewat Astraotoparts.com, selain bergabung dengan marketplace lain. “Jadi ini akan meng-cover seluruh produk Astra Otoparts termasuk Aspira. Kami berharap baik konsumen di B2B, pengecer maupun end user dapat ter-update dengan produk kami yang terbaru lewat digital,” ungkapnya. Namun, porsi terbesar akan tetap ada di offline karena produk Aspira yang dibeli akan tetap membutuhka bantuan teknisinya.

Astra Otoparts melakukan B2B ke retailer end user dan independent partshop. Sementara Shop and Drive, atau channel modern Aspira ada sekitar 370 di seluruh Indonesia. Sedangkan, jumlah total outlet Aspira ada sekitar 12 ribu di seluruh Indonesia, baik roda dua maupun roda empat.

Loyalty program yang diterapkan secara konsisten ada di level B2B, karena toko menjadi strongest influencer atau pemberi pengaruh paling kuat kepada end user. Akhirnya, toko memiliki peran atau pengaruh terkuat pada brand apa pun yang dapat memberikan kuntungan terbesar atau undian, atau poin yang bisa dia kumpulkan.

“Kami membangun loyalty program di level retailer. Jadi, di B2B, dari tahun ke tahun kami selalu bikin poin reward program. Kami juga memiliki program Aspira Mega Reward untuk para retailer hingga tingkat platinum. Reward-nya perjalanan, tergantung pengambilannya,” jelas Yusak.

Untuk cara pemasarannya melalui iklan, Aspira masih menggunakan booth. Selain itu, Aspira juga gencar melakukannya di media sosial seperti Instagram dan Facebook. Untuk below the line, radio dan televisi masih menjadi pilhian namun telah diminimalisir karena behavior penonton televisi telah berubah. Maka dari itu, Yusak lebih memilih ke digital based. Untuk hal ini, Aspira membuat dedicated department khusus digital.

Penjualan online dan offline kontribusi masing-masing sekitar 10% dan 15% dari total sales. Bicara mengenai produk, Aspira saat ini mulai memilah produk mana yang potensial dijual lewat online, seperti aki motor, 80% lewat online. Namun untuk spare part motor masih dijual secara offline karena detailnya banyak, membutuhkan teknisi di toko. “Saat ini kami telah melakukan ekspor untuk tier, spare part roda dua, filter roda empat, dan aki ke Chile, Yunani, Middle East, Malaysia, dan Filipina. Jumlahnya kira-kira 9-10% terhadap total revenue,” jelasnya.

Ke depan, Aspira akan merambah ke negara yang memiliki similarity yang tinggi dan kendaraannya mirip. Misalnya negara yang kendaraan yang didominasi Jepang. Itu yang akan dicari untuk memperluas pasar, khususnya negara-negara di kawasan Asia. “Kami akan terus memperkuat keberadaan kami di Indonesia sebagai brand terkuat untuk suku cadang pengganti kendaraan bermotor dengan setara kualitas Astra dan melayani seluruh Indonesia,” ujarnya menutup penjelasan.

Reportase: Anastasia Anggoro Suksmonowati

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved