Management Trends

Austindo Mengolah Limbah Kelapa Sawit Menjadi Energi Listrik

Austindo Mengolah Limbah Kelapa Sawit Menjadi Energi Listrik

Sebagai perusahaan agribisnis, terutama perkebunan kelapa sawit, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) sudah menggunakan energi terbarukan. Yaitu, memanfaatkan cangkang dan serat kelapa sawit yang diolah dalam boiler untuk menggerakkan turbin yang bisa menghasilkan energi listrik. Kemudian, listrik tersebut digunakan untuk kebutuhan listrik pabrik, kantor dan perumahan karyawan.

ANJ

Head of Business Development, East & Renewable Energy ANJ (Foto: Ino)

Selain itu, ANJ juga mengembangkan listrik biomassa, yaitu biogas, sejak 2008 di Belitung. Saat itu, ANJ mendirikan join venture dengan perusahaan asal Jerman. Dari kerja sama tersebut, menurut Imam Wahyudi, Head of Business Development, East & Renewable Energy ANJ, terjadi transfer teknologi pengolahan limbah cair perkebunan kelapa sawit menjadi biogas. Kala itu, pengolahan energi seperti itu belum banyak di Indonesia. “Kami lalu mendapat purchase agreement dengan PLN, ini untuk independent power producer (IPP),” katanya. Tahun 2013 IPP ini mulai beroperasi dan pembangkit tenaga biogas dengan IPP tersebut diklaim yang pertama di negeri ini.

Saat awal pendiriannya di 2013, kapasitas power pembangkit tersebut sebesar 1,2 MW dengan nilai investasi saat itu US$ 3,5 juta. Lalu, ditingkatkan menjadi 1,8 MW pada 2015 dengan total investasi menjadi US$ 4,4 juta. “Sekarang, seluruh saham di perusahaan ini dipegang oleh ANJ karena partner Jermannya mengundurkan diri. Mereka tidak meneruskan pengembangan teknologinya di Asia. Tetapi, sudah terjadi transfer of knowledge,” Imam menjelaskan.

Dia melihat potensi produksi biogas dari limbah yang ada cukup kalau ditingkatkan kapasitasnya, meskipun harganya masih Rp 975 per KWH. “Tetapi, waktu itu kami negosiasi dengan PLN, makanya kami naikkan kapasitasnya jadi 1,8 MW,” katanya. Limbah dari pabrik kelapa sawit ukuran produksi 60 ton per jam atau 60 PPH, menurutnya, bisa menghasilkan kapasitas power 1,8-2 MW. Dengan satuan sambungan listrik per rumah 900 VA, produksi listrik IPP yang dibangun ANJ –sebesar 1,8 MW– bisa didistribusikan ke 2.000-2.500 rumah. Konstruksi IPP ini 12-15 bulan.

ANJ pun menandatangani power purchase agreement (PPA) dengan harga Rp 975 per KWH, maka setiap bulan produksi listrik IPP didistribusi ke PLN dan berapa yang terjual, itulah yang akan dibayar PLN ke ANJ. “Saat ini, kami sedang menegosiasi penyesuaian tarif karena sejak 2012 ada beberapa peraturan menteri yang dikeluarkan. Seperti pada 2016, berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 21/2016 sebesar US$ 13,56 sen per KWH atau harganya hampir dua kali lipat dari sebelumnya. Meskipun sudah ditandatangani Dirjen ESDM atas nama menteri, PLN belum mau implementasi hingga saat ini,” papar Imam. Alasannya, belum ada petunjuk pelaksanaan (juklak), karena perusahaan PLN belum menerima permen baru itu meskipun sudah dikeluarkan.

Pembangkit Listrik Tenaga Biogas ANJ

Pada 2017, kebijakan pemerintah lebih fokus bahwa tarif renewable energi tidak melebihi biaya pokok regional setempat. Makanya, Permen ESDM No. 21 itu tidak bisa diimplementasikan. Meskipun permen baru dengan tarif baru belum dijalankan PLN, pihaknya tetap menjalankan sesuai dengan PPA selama 15 tahun. Sambil berjalan, pihaknya terus melakukan negosiasi hitungan harga baru. “Jika bisa terjadi perubahan tarif, IPP yang kami dirikan bukan hanya sebagai sustainabilities business yang kami jalankan, tetapi juga mampu dijalankan sebagai bisnis meski bukan profit-minded, tetapi lebih sebagai bisnis yang bisa sustain dalam jangka panjang,” ungkap Imam.

Menurutnya, langkah membangun IPP sesuai dengan visi dan keberlanjutan perusahaan, yang terkait dengan people, planet dan profit. Pihaknya melihat ada potensi dalam perusahaan yang bisa dibangun energi ramah lingkungan yang terbarukan dari lingkungan. “Bisnis akan sustain jika memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat, maka dari itu dibangunlah IPP pada 2008,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved