Financial Report Trends

Avrist Assurance Bukukan Laba Bersih Konsolidasi Rp 126,9 Miliar

PT Avrist Assurance (Avrist Assurance) membukukan laba bersih konsolidasi setelah pajak sebesar Rp126,9 miliar pada tahun buku 2020. Ian Ferdinan Natapradja, Direktur PT Avrist Assurance menyampaikan tahun 2020 merupakan penuh tantangan, karena pandemi Covid-19 turut memberi pengaruh pada bisnisnya. Namun di tengah tuntutan dan tantangan yang ada, pihaknya tetap berhasil menjalankan roda bisnis sehingga dapat mencetak laba bersih konsolidasian sebesar Rp 126,9 miliar.

Kanal distribusi Grup EBD (Employee Benefit Division) atau asuransi kumpulan menjadi kontributor utama dalam perolehan pendapatan premi. Lebih dari 37% pendapatan premi konsolidasian disumbangkan oleh kanal distribusi Grup EBD, kemudian disusul oleh kanal distribusi bancassurance dan agency, masing-masing sebesar 26% dan 20%. Sedangkan anak perusahaan, Avrist General Insurance memberi kontribusi 17%.

Saat ini perusahaan mengelola aset senilai lebih dari Rp12,3 triliun dengan pencapaian rasio solvabilitas atau RBC sebesar 430%, jauh lebih tinggi di atas standar yang telah ditetapkan oleh OJK yakni sebesar 120%. Dengan berlandaskan semangat “Saya Terlindungi”, pihaknya berkomitmen menyediakan perlindungan bagi keluarga Indonesia. Kami melihat, tantangan di tahun 2020 merupakan peluang bagi kami untuk beradaptasi dan berinovasi. Dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia membuat masyarakat sadar akan pentingnya asuransi kesehatan,”ujarnya.

Avrist Assurance berfokus pada pengembangan produk asuransi tradisional atau murni perlindungan sebagai strategi perusahaan dalam berkompetisi di pasar asuransi Indonesia. Asuransi tradisional memberikan kontribusi signifikan, yakni lebih dari 72% dari total pendapatan premi Avrist Assurance, jauh mendominasi dibandingkan produk berbasis investasi seperti unitlink. Selain itu, melalui kanal distribusi EBD dan bancassurance juga bersinergi dengan anak perusahaannya yaitu Avrist General Insurance, Avrist Asset Management, dan juga dengan DPLK Avrist dalam menyediakan pelayanan kepada nasabah, khususnya dalam segmen pasar B2B.

Di tahun 2020, Avrist Assurance juga telah membayarkan klaim atas perlindungan kesehatan, yakni sebesar Rp 419,2 miliar dan klaim atas perlindungan jiwa sebesar Rp 415,3 miliar. Perusahaan juga membayarkan klaim terkait dengan penyakit Covid-19 sebesar 22 miliar rupiah.

Ian mengungkapkan dalam menjalankan operasional bisnis baik bagi pemegang polis maupun pemangku kepentingan, Avrist Assurance mengedepankan prinsip kehati-hatian serta pengelolaan yang terarah, sehingga seluruh kebijakan berkontribusi untuk memperkuat performa keuangan perusahaan agar sehat dan stabil. Performa positif ini teruwujud melalui perolehan angka RBC, perolehan laba di tahun 2020, serta kemampuan perusahaan dalam membayarkan klaim asuransi.

Untuk strategi di tahun 2021, perusahaan masih akan tetap berfokus pada produk tradisional dan terus mengembangkan produk inovatif yang mengadopsi digitalisasi. Ia optimis di tahun 2021 pertumbuhan bisnis asuransi akan kembali membaik. Sehingga perusahaan akan memperkuat kanal-kanal distribusi pemasaran kami dengan meluncurkan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat. “Kami juga akan menjalin kemitraan strategis dengan perbankan maupun rekanan lainnya, sehingga dapat memperluas pemasaran produk di Indonesia”, tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved