Management Trends

Avrist Catatkan Pendapatan Premi Rp32 Triliun

PT Avrist Assurance mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp32 triliun sepanjang tahun 2019 ini. Perusahaan juga mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp120 miliar dan laba komprehensif sebesar Rp394 miliar.

“Sunber Daya Manusia menjadi kunci dalam pencapaian ini, termasuk performa perusahaan untuk merangsek ke posisi 15 perusahaan asuransi jiwa di tahun 2021,” kata Presiden Direktur PT Avrist Assurance, Anna Leonita.

Dalam laporannya, perusahaan juga mencatatkan rasio solvabilitas di tahun 2019 pada level 428%. Rasio yang dihitung dengan metode Risk Based Capital (RBC). Hal ini menunjukan bahwa perusahaan memiliki modal sebanyak 308% atau 3,56 kali lebih tinggi dari modal minimum persyaratan OJK sebesar 120%.

Di tahun 2019, Employee Benefit Division (EBD) menjadi kontributor terbesar dalam total distribusi produk asuransi individu dan grup, yakni sebesar 36%, diikuti dengan Bancassurance sebesar 30%, Agency sebesar 23%, serta Dana Pensiun sebesar 9%.

Sementara itu, di waktu tang sama, produk asuransi tradisional memberikan kontribusi signifikan, yakni sebesar 90% terhadap total pendapatan premi, sedangkan, unitlink berkontribusi sebesar 10% terhadap pendapatan total premi.

Kan Tak Ho, Direktur Keuangan PT Avrist Assurance, mengatakan, 2019 merupakan tahun yang menantang. Salah satunya adanya negosiasi perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat. Selain itu, suku bunga juga turun dan berdampak pada lingkungan investasi. “Di tengah kondisi tersebut, kami memperkuat kekuatan finansial,” kata dia.

Avrist saat ini juga berfokus untuk menitikberatkan pada produk asuransi jiwa. Di tahun 2020 ini, perusahaan juga akan menjaga dan memperkuat kanal distribusi, serta mengembangkan produk untuk perorangan dan korporasi.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved