Business Research Trends zkumparan

Bagaimana Peluang Beriklan di Piala Dunia 2018?

Gelaran Piala Dunia 2018 merupakan tidak hanya ditunggu-tunggu oleh para pecinta sepak bola, melainkan juga pelaku bisnis. Momen ini dinilai cukup berpengaruh terhadap tren belanja iklan. Para produsen tidak ragu untuk menggelontorkan dana iklannya secara jor-joran.

Nielsen mencatat ajang piala dunia cukup berpengaruh terhadap tren belanja iklan. Contohnya saat Piala Dunia 2010, pada Juni dan Juli tercatat total belanja iklan masing-masing mencapai angka Rp3,1 triliun, lebih tinggi dari bulan-bulan lainnya.

Selama FIFA 2010, total belanja iklan yang tayang pada program pertandingan itu mencapai Rp695 miliar dengan jumlah spot iklan sebanyak 10.541. “Iklan korporasi menjadi yang terbesar dengan total belanja Rp116,8 miliar, diikuti oleh rokok kretek sebesar Rp104,1 miliar serta posisi ke-3 dan ke-4 ditempati oleh telekomunikasi dan minuman kesehatan, masing-masing Rp85,3 miliar Rp64,9 miliar. Untuk kenaikan jumlah penonton mencapai 4 kali lipat dibanding waktu normal, ” ujar Hellen Ketherina, Executive Director Head of Media Business Nielsen Indonesia.

Sementara itu, Gudang Garam yang menjadi sponsor utama dalam event ini menjadi merek yang paling banyak menghabiskan dananya untu kebutuhan iklan. Lewat Intersport dan Gudang Garam Internasional, perusahaan kretek asal Kediri ini menggelontorkan masing-masing Rp96,1 miliar dan Rp53,7 miliar. “Di urutan ke- 3 sampai ke-5 ditempati Telkomsel Sim Card. Extra Joss, dan Supermi dengan total belanja masing-masing Rp37,7 miliar, lalu Rp33,9 miliar, dan Rp30,2 miliar,” ujarnya.

Berbeda dengan perhelatan Piala Dunia di Afrika Selatan, Piala Dunia 2014 di Brazilia menunjukan sedikit perbedaan di sektor permisa dan total belanja. Hal ini dipengaruhi oleh bersamaan bulan puasa, sehingga berpenguruh pada kepermisaan televisi. Nielsen merilis total belanja iklan yang digelontorkan mencapai lebih dari Rp7 triliun. “Namun, total belanja iklan yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan Piala Dunia 2010, yaitu mencapai Rp316 miliar,” kata Hellen.

Kategori Telekomunikasi dan Minuman Kesehatan masih ada dalam jajaran kategori utama yang mensponsori program tayangan Piala Dunia, dengan nilai belanja iklan masing-masing mencapai Rp80,4 miliar dan Rp56,7 Miliar. Telkomsel dan Extra Joss adalah produk dengan iklan terbesar dengan nilai belanja iklan Rp 39,6 miliar dan Rp 35,9 miliar, tidak jauh berbeda dengan yang digelontorkan di Piala Dunia 2010. Sementara itu, jumlah penonton mengalami kenaikan 10 kali lipat dibanding hari-hari biasa.

“Perbedaan waktu dengan penyelenggara Piala Dunia memengaruhi jam penayangan. Sehingga menjadi salah satu faktor yang berdampak pada kepemirsaan televisi. Selain itu, momen bulan Ramadhan juga ikut berpengaruh,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved