Business Research Trends

Bagaimana Pengaruh Wanita di Dunia Bisnis?

Bagaimana Pengaruh Wanita di Dunia Bisnis?

Sosok R.A Kartini pernah mengatakan “Jangan pernah menyerah, teruslah berjuang untuk kemajuan dan kemandirian kaum perempuan Indonesia”. Kini, hal tersebut tampaknya sudah tercermin dari hasil riset yang dilakukan oleh Grant Thornton.

Sebuah organisasi global penyedia jasa audit, tax, dan advisory merilis hasil terbarunya berjudul “Women in Business”. Sampel survei dilakukan terhadap perusahaan publik maupun perseorangan berdasarkan wawancara atas 5,506 CEO, Managing Director, Chairman maupun eksekutif senior lainnya dari berbagai industri. Wawancara dilaksanakan pada periode Oktober – Desember 2016.

Hasilnya, lembaga yang telah beroperasi pada 136 negara tersebut, menemukan fakta bahwa persentase secara global posisi senior yang dipegang oleh wanita naik 1% dari tahun 2016 menjadi 25% di tahun ini dan terhitung naik 6% dibandingkan pertama kali dilaksanakan survei 13 tahun lalu, Namun persentase bisnis dengan tidak adanya wanita di posisi manajemen senior secara global juga naik dari 33% di 2016 menjadi 34% di 2017.

Sama halnya di Indonesia, Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia mengatakan hasil survey juga menunjukkan, bahwa jumlah pemimpin wanita Indonesia yang menakhkodai suatu perusahaan melonjak drastis. Dengan menempati urutan teratas di Asia Pasifik dan nomor 2 di seluruh dunia yaitu 46% wanita di Indonesia berhasil berada di pucuk senior kepemimpinan, naik dari angka 36% di tahun 2016.

Ia merekomendasikan perusahaan untuk merekrut wanita agar mendorong pertumbuhan yang lebih pesat, mengapa? Hasil survei mengungkapkan wanita dan pria melihat risiko dan peluang dari kacamata yang berbeda.

“Secara umum wanita melihat risiko dari berbagai aspek organisasi bisnis lebih berhati-hati dibandingkan dengan pria, wanita cenderung melakukan peninjauan resiko lebih dalam dan detil akan pertimbangan sebelum mengambil keputusan besar bagi perusahaan, hal tersebut dipercaya akan menjadi kekuatan bagi perusahaan di tengah situasi bisnis global yang tidak menentu,” jelasnya saat konfrensi pers yang digelar di Plaza Indonesia, Jakarta.

Menurutnya, tim yang memiliki keragaman cenderung melihat masukan dan pertimbangan yang lebih luas dalam menghadapi suatu isu strategis, hal ini yang kemudian mendorong perusahaan berakselerasi lebih cepat. “Untuk maju dan berkembang di tengah perubahan dunia bisnis yang sedemikian pesat, pimpinan perusahaan perlu memiliki keragaman perspektif agar tercipta solusi yang benar-benar pragmatis sekaligus inovatif. Keberadaan wanita di jajaran manajemen senior dapat membantu melihat resiko maupun peluang bisnis secara lebih tajam dan menyeluruh,” ujarnya.

Data Grant Thornton juga menunjukkan keberagaman gender secara mengejutkan dimotori oleh negara-negara berkembang yang memiliki 29% posisi senior dijabat oleh wanita, perbedaan cukup mencolok dibandingkan negara-negara maju yang meraih posisi terendah dalam survei ini dengan hanya mampu mencatatkan 13% wanita di posisi manajemen senior mereka.

Hasil laporan ini juga menjabarkan posisi senior mana yang paling banyak dijabat oleh wanita. Di Indonesia, wanita di jajaran puncak perusahaan memiliki jabatan CFO (20%), diikuti oleh posisi yang selama ini cukup didominasi oleh pria yaitu COO (14%), CIO (8%) dan CEO (6%) yang terendah. Terdapat perbedaan di situasi global dimana posisi Direktur Sumber Daya Manusia menempati posisi teratas di angka 23% dan disusul CFO dengan 19%, sedangkan dari sisi industri yang didominasi pemimpin wanita adalah industi Perjalanan, Pariwisata & Hiburan diikuti oleh Transportasi serta Konstruksi dan Perumahan.

“Bertambahnya jumlah wanita Indonesia sebagai CFO menempatkan wanita dalam posisi kunci untuk menentukan strategi bisnis dan memotori perubahan positif dalam perusahaan. Peran CFO membuka banyak peluang dan kemampuan untuk mempengaruhi arah perusahaan termasuk memberikan keuntungan bagi pemegang saham”, jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved