PT Bali Bintang Sejahtera, pengelola klub sepak bola bernama Bali United, resmi menjadi perusahaan publik ke-632 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Masuknya Bali United ke lantai bursa dengan skema Initial Public Offering (IPO), sekaligus menjadikan klub ini menjadi satu-satunya klub bola di ASEAN yang mencatatkan diri di bursa.

Adapun dana hasil IPO yang diraup sebesar Rp350 miliar. Dengan kode saham BOLA, perseroan melepas sebanyak 2 miliar lembar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana sebesar Rp175 per saham.

Perolehan dana ini dari IPO rencananya akan digunakan untuk investasi, memperkuat struktur permodalan di entitas anak, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.

CEO Bali United, Yabes Tanuri, mengatakan pelepasan saham ini kepada umum akan membuat semakin banyak pihak yang mendukung kesuksesan Bali United. “Tentunya ini akan menjadikan klub kami berkelanjutan dan terus berinovasi di bidang sepak bola dan industri,” kata dia.

Sementara itu, Plt Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, menjabarkan, keputusan untuk melantai di bursa akan menjadi sinyal bahwa industri sepak bola semakin berkembang. “Brand Bali United akan semakin positif sebagai klub profesional,” kata dia menambahkan.

“IPO ini sangat menarik karena industri sektor sepakbola merupakan mainan baru. Selain akan menjadi klub sepakbola pertama di Asia Tenggara yang go public, potensi besar datang dari suporter yang fanatik dan jumlah penduduk Indonesia yang besar,” kata Octavianus Budiyanto, Direktur Utama PT Kresna Sekuritas. Sejak masa penawaran hari ke-2, saham sudah mengalami over subscribe, dengan komposisi investor ritel sebanyak 41% dan investor institusi sebanyak 59%.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id