Trends

Bamsoet Tekankan Peningkatan Kolaborasi APLI dengan UMKM

Kini, Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) memiliki susunan pengurus baru dengan dipilihnya pengusaha Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi Penasehat APLI. Asosiasi ini berkelas Internasional dan anggota dari World Federation Direct Selling Association (WFDSA) yang berkantor pusat di Washington DC, Amerika SerikatA. APLI berkomitmen memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia.

Kesediaan Bamsoet yang juga sibuk sebagai Ketua MPR RI mau terlibat langsung sebagai penasehat menjadi rangkaian kebahagiaan keluarga besar APLI setelah menggelar APLI Convention dan APLI Award 2020 beberapa waktu lalu.

Kany Soemantoro, Ketua Umum APLI yang juga Presiden Nu Skin Indonesia Brunai & Filiphina, mengatakan, pihaknya meminta Bamsoet menjadi Penasehat APLI dengan alasan pola piker tokoh tersebut yang melihat kepentingan rakyat di atas segalanya, serta memiliki intelegensia yang mampu menciptakan pemikiran strategis untuk industri penjualan langsung di Indonesia.

Hal senada juga disampaikan Djoko Komara, Wakil Ketua dan Dewan Komisioner APLI yang melihat sosok Bamsoet itu selalu mendukung industri yang dijalankan APLI. “Bahkan beliau (Bamsoet) menyarankan agar kami berkolaborasi dengan UMKM sehingga dapat membantu usaha lokal kerakyatan sehingga roda perekonomian tetap berputar walau di masa pandemi seperti ini,” jelasnya dalam siaran pers (5/3/2021).

Kepada para pengurus APLI, Bamsoet, sapaan akrab pecinta otomotif ini menyampaikan bahwa dirinya akan mendorong para pelaku industri direct selling/penjualan langsung, atau yang biasa akrab dikenal masyarakat dengan multi level marketing (MLM), bersinergi dengan financial technology (fintech) agar bisa memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki. Terlebih karena pandemi Covid-19, tak memungkinkan manusia berinteraksi secara langsung. Karenanya, pelaku usaha MLM harus memanfaatkan teknologi informasi.

“Laporan tahunan dari 147 perusahaan direct selling pada tahun 2019, mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp 14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra usaha. Di tahun 2020, jumlahnya diperkirakan meningkat mencapai Rp 16,3 triliun. Bahkan EuroCham memperkirakan potensi ekonomi dari industri direct selling di tahun 2021 diperkirakan menembus Rp 25 triliun. Menunjukan betapa kuat dan besarnya industri direct selling sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” ujar Bamsoet.

Bamsoet menjelaskan, kekuatan industri direct selling juga terlihat dari besarnya pendapatan anggota APLI yang bisa mencapai minimal Rp40 miliar dalam sebulan. Di tengah besarnya peran mereka dalam memajukan perekonomian nasional, berbagai hambatan dan tantangan atas keberadaan UU Nomor 7 Tahun 2014, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 Tahun 2019, dan juga Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2021, juga dihadapi oleh APLI.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved