Trends

Bangkitkan Bisnis UMKM Lewat Kartu Prakerja

Bangkitkan Bisnis UMKM Lewat Kartu Prakerja

Pemerintah akan kembali membuka program Kartu Prakerja Gelombang 48 di tahun 2023 mendatang. Dilansir dari situs Sekertariat Kabinet RI, Kartu Prakerja tahun 2023 akan berfokus kepada peningkatan skill.

“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi COVID-19,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, yang juga merangkap sebagai Ketua Komite Cipta Kerja.

Di tahun 2022, tercatat penerima manfaat Kartu Prakerja mencapai 3,64 juta orang dari 514 kabupaten/kota di Indonesia. Di tahun 2023, pemerintah menganggarkan Rp 5 triliun. Nantinya penerima program Kartu Prakerja akan mendapatkan bantuan Rp 4,2 juta per individu dengan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif pasca pelatih Rp 600 ribu. Selain itu, mereka juga akan diberikan insentif survey sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian survey.

Salah satu penerima manfaat Kartu Prakerja yakni Diyah Rosianingsih. Sebelumnya, dia berjualan baju dan peralatan rumah tangga secara online atau daring sejak 2008 ketika media sosial mulai menjamur di Tanah Air. Bahkan di puncak kesuksesannya dia dapat menjual 1.000 paket setiap harinya pada 2016-2017. Namun, di 2018 akhir, usahanya bangkrut. “Hampir Rp1 miliar dan habis itu collapse lalu disusul pandemi. Waktu 2019 itu kita bingung mau ngapain karena tidak punya modal dan gaji suami dipotong waktu pandemi,” ungkapnya.

Ketika mendengar bahwa ada program Kartu Prakerja, Diyah kemudian mendaftar dan diterima menjadi peserta Gelombang ke-7. Tidak menyiakan kesempatan tersebut untuk membantu membangkitkan kembali usahanya, ia kemudian langsung mendaftar pelatihan yang terkait dengan berjualan yaitu marketing online dan copywriting. Wanita ini jga langsung memanfaatkan insentif yang diterima, dibagi untuk membayar cicilan yang masih berjalan meski usahanya sempat terhenti dan sisanya digunakan sebagai modal untuk membuat usaha baru. Tidak patah arang, Diyah mencoba kembali berjualan secara daring dan memulainya dengan menjual pengharum mobil berbagai wangi dan bentuk yang sedang digemari. “Seluruh modal awalnya dari semua insentif Prakerja itu,” katanya.

Kemudian, dia melakukan riset mandiri dan menemukan bahwa salah satu produk yang banyak digemari adalah yang berkaitan dengan hobi. Akhirnya dia memutuskan untuk menjual berbagai produk terkait otomotif seperti sabun mobil dan motor serta berbagai jenis lainnya. Bisnisnya berkembang dengan stabil sehingga pada awal 2021 diputuskan untuk mempekerjakan karyawan untuk membantu usahanya. Dia juga dapat menjual sekitar 2.400 paket setiap bulan.

Kini, dia tengah bekerja sama dengan beberapa UMKM untuk mengembangkan produk yang bisa dijual di toko-toko yang dia buka di beberapa marketplace. Jenis produk yang dikembangkan seperti pelindung dada, sun visor dan tempat tisu yang menggunakan brand Diyah sendiri. Untuk produk-produk tersebut dia bekerja sama dengan beberapa perajin di Kecamatan Tanggulangin di Kabupaten Sidoarjo yang terkenal dengan kerajinan tangannya. Ke depan, Diyah bertekad akan terus mengembangkan bisnisnya. Dia memiliki rencana untuk mencari usaha baru dan mempekerjakan lebih banyak lagi orang sebagai salah satu sumbangsihnya untuk mengurangi pengangguran di wilayah tempat tinggalnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved