Trends

Bank Indonesia: Ekonomi Bali Mulai Menggeliat

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho (tengah)

Memasuki triwulan III-2020, kredit perbankan di Bali mulai menunjukkan peningkatan, tumbuh 3,32 persen (yoy) dengan nilai Rp 104,61 triliun. “Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan triwulan II-2020 yang tumbuh 2,58 persen persen (yoy) dengan nilai Rp 103,51 triliun,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho pada acara Obrolan Santai BI bareng Media (OSBIM), di Sanur, Senin (21/9).

Peningkatan kredit menurut Trisno bersumber dari kredit modal kerja yang tumbuh 5,48 persen (yoy). “Dari sisi lapangan usaha, peningkatan kredit perbankan bersumber dari kredit sektor perdagangan dan akomodasi makan dan minum yang tumbuhan 7,37 persen (yoy). Sedangkan penggunaan kredit untuk investasi dan konsumsi, cenderung menurun dibandingkan saat triwulan II-2020”.

Sedangkan NPL pada triwulan III-2020 sedikit meningkat dengan rasio 3,36 persen dengan nilai Rp3,97 triliun dari sebelumnya pada triwulan II-2020 dengan rasio 3,21 persen, namun itu masih berada di bawah threshold (5 persen).

Kredit UMKM menurut Trisno juga kembali menunjukkan perbaikan dengan kualitas kredit yang terjaga, tumbuh 1,55 persen (yoy), dari sebelumnya pada triwulan II-2020 yang tumbuh 0,60 persen. Resiko kredit UMKM, secara keseluruhan sedikit menurun yakni dari NPL pada triwulan II-2020 dengan rasio 3,37 persen, menjadi 3,20 persen.

Trisno Nugroho

Seiring dengan penurunan kinerja sektor pariwisata, perekonomian Bali pada 2020 akan menurun. “Tetapi ada strategi untuk menahan laju penurunan, diantaranya dengan mempercepat absorpsi belanja pemerintah, akselerasi kredit bank (termasuk BPD) ke sektor riil dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan pembukaan sektor ekonomi utama dengan disiplin ketat protokol CHSE dan digitalisasi UMKM, serta mendorong gerakan bangga buatan Indonesia,” tambah Trisno.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved