Marketing Trends

Bawa Isu Sustainability, Rentique Siap Kibarkan Bisnis Pakaian Sewa

Sustainability merupakan isu yang saat ini kian santer gaungnya di telinga anak muda milenial. Munculnya perubahan iklim dan cuaca, ditambah pandemi Covid-19 membuat warga dunia kini lebih peka dan fokus dalam isu sustainability dan kelestarian lingkungan.

Menukil riset yang dikeluarkan Business of Fashion tahun 2021 yang bertajuk The Sustainability Gap menyebutkan industri fesyen merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Salah satu wacana yang digagas pelaku industri fesyen untuk mengurangi dampak tersebut adalah bisnis penyewaan baju. Bisnis ini dianggap lebih sustainable dan ramah lingkungan. Rantique merupakan salah satu pemain bisnis penyewaan pakaian yang bergelut di Indonesia saat ini.

“Kami telah belajar selama masa pandemi bahwa semua orang dapat hidup dengan metode “live with less, Ini merupakan perubahan besar bagi kita semua, mempertahankan lemari pakaian yang penuh dengan fast fashion item yang hanya dapat dikenakan satu atau dua kali sudah tidak lagi menjadi tren, konsumen saat ini lebih memilih untuk mengkonsumsi sedikit barang namun sustainable & reliable,” kata Dea Amira, CEO Rentique.

Salah satu layanan yang disediakaan adalah peminjaman baju untuk acara-acara seperti in person meeting, pernikahan, maternity shoot, wisuda virtual, staycation, atau hangout dengan teman. Perusahaan juga menawarkan layanan sewa baju untuk perempuan hamil dan anak-anak.

“Konsep bisnis layanan persewaan bisa menjadi salah satu pemenang dalam industri ritel mendatang,” kata dia menambahkan. Dea mengklaim behaviour masyarakat untuk mengenakan seconhand item dan trend sharing economy akan terus bertumbuh di Indonesia. Rentique diluncurkan tahun 2019 dengan menawarkan alternatif fesyen melalui konsep penyewaan, dengan harga sewa mulai dari Rp80 ribu per empat hari.

Setelah beberapa bulan didirikan, Rentique merambah ke layanan membership, sehingga konsumen bisa meminjam 8 item koleksi designer dengan harga Rp390 ribu per bulan. Saat ini, Rentique telah mencakup 31 provinsi di Indonesia, dengan lebih dari 55 ribu pengguna aktif di platformnya.

Untuk koleksi produk fashion, start up yang berbasis di Jakarta tersebut telah memiliki 5 ribu produk fashion dari desainer internasional maupun lokal dan telah bekerjasama dengan 60 brand lokal selama pandemi. Dea menuturkan, layanan sewa satuan atau one time rental masih menjadi produk unggulan Rentique. Untuk lebih menjalankan wacana sustainability secara kaffah, Rentique juga bermitra dengan layanan laundry ramah lingkungan yang telah memegang sertifikat enviro-kleen. Sertifikat ini menjamin laundry bebas dari penggunaan bahan kimia berbahaya.

Sejak didirikan, Rentique juga menggunakan recycled garment bag sebagai wadah penyimpanan item fesyen, agar mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. “Misi saya dengan Rentique, bukan merubah perilaku konsumen untuk lebih memilih menyewa daripada membeli, tetapi untuk membentuk perilaku konsumen agar dapat berbelanja dengan lebih baik dan bijak,” kata Dea menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved