Technology Trends zkumparan

Bayarind dan Pasarind Targetkan 1 Juta Pengguna

Untuk membuktikan keandalan sistem pembayaran miliknya, PT Sprint Asia Technology melakukan uji coba “Bayarind” dan “Pasarind” di Food Markette BSD City. Produk berbasis financial technology ini dirancang sebagai gerbang transaksi terintegrasi dengan menawarkan kemudahan pembayaran bagi pengguna dan pemilik bisnis. Keduanya diperkenalkan dalam format beta.

Sosialisasi Bayarind dan Pasarind dilakukan selama dua hari (16-17/2/2018) dengan tim emNTWRK. Ini adalah sebuah jaringan belajar yang memfokuskan diri pada pengembangan kreatif sumber daya manusia, menggelar sebuah acara beta testing “Sprint’s Social Playground”.

“Melalui kegiatan yang melibatkan sejumlah merchant kuliner ini, konsumen bisa bertransaksi memesan makanan langsung menggunakan fintech Bayarind. Sementara, merchant menggunakan produk fintech Pasarind,” jelas Lavinia Adjie, Marketing Communications Manager PT Sprint Asia Technology.

Menurut Livina, jika kita membeli suatu produk di merchant, ada dua metode pembayaran yang bisa digunakan. Pertama, lewat scan QR Code atau melalui direct invoicing. Kedua, pemilik ponsel memberikan nomor ponselnya ke toko, dan tagihan akan dikirimkan.

Bayarind merupakan suatu e-wallet yang menyediakan berbagai metode transaksi untuk konsumen. Sementara Pasarind merupakan mobile application yang memungkinkan para pemilik bisnis untuk menerima hasil dari berbagai metode transaksi. Pasarind juga mampu meningkatkan performa bisnis dan memungkinkan para pemilik bisnis untuk menerima hasil dari berbagai metode transaksi.

Setyo Harsoyo, CEO PT Sprint Asia Technology, mengatakan, e-wallet pada umumnya hanya memberikan fasilitas top up sebagai sumber dana. Sedangkan Bayarind, sumber dana selain berasal dari top up, juga bisa dari kartu kredit dan rekening bank dari sejumlah bank. “Tiga patform tersebut juga mewakili segmentasi konsumen yang berbeda, mulai dari kalangan ekonomi atas, menengah, hingga bawah.” jelasnya.

Tahun 2018 ditargetkan menggaet 1 juta pengguna dan bekerja sama dengan 100 ribu merchant di seluruh Indonesia. Tak hanya menyasar merchant-merchant papan atas di pusat-pusat kota, Bayarind juga disiapkan untuk masuk ke lini masyarakat paling bawah, hingga ke warung pecel lele, toko kelontong, tukang sayur keliling, maupun petani di area terpencil yang tak terjangkau akses bank.

Sementara itu, Chief Marketing Officer Sprint Asia Technology,Fayez Alnaji, mengklaim produk ini tidak dirancang untuk menjadi kompetitor bagi pemain lama e-wallet. Pihaknya memproyeksikan bisa merangkul 500 ribu merchant dengan proyeksi satu juta download pada tahun ini. “Kunci kami memenangi pasar fintech ini adalah kesederhanaan dari aplikasi ini. Bayarind bisa menerima dan memproses transaksi dengan berbagai metode transaksi,” jelasnya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved