Adanya gangguan pada satelit PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang menyebabkan sebanyak 30 persen anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BCA mati, membuat manajemen Bank BCA mengambil langkah inisiatif dengan menggratiskan tarik tunai antar bank. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, langkah itu sengaja diambil untuk menjaga service level BCA.

Lebih detail ia memaparkan bahwa dengan kebijakan tersebut, para nasabah BCA dimudahkan untuk tarik tunai di ATM milik bank lain. Meskipun begitu, menurutnya, gratisnya biaya tersebut tidak serta merta otomatis ketika transaksi dilakukan. Pada saat bertransaksi nabasah dikenakan biaya terlebih dahulu Rp 7.500. “Nanti sebelum akhir bulan akan kami ganti,” ungkapnya.

Adapun kompensasi itu, ia tegaskan, hanya untuk nasabah yang menggunakan transaksi tarik tunai saja. Untuk pengecekan saldo dan lainnya, Jahja menyarankan agar nasabah bisa menggunakan layanan internet banking. “Kompensasi ini sifatnya sementara karena sedang gangguan,” ujarnya.

Jahja memperkirakan dengan adanya kebijakan tersebut perusahaan harus mengeluarkan dana untuk kompensasi sekitar Rp 50-70 miliar. Namun angka itu hanya kisaran, artinya bisa lebih dan kurang tergantung kondisi. “Kalau perbaikan cepat bisa lebih murah,” ujarnya.

Sekadar informasi, saat ini BCA telah memiliki ATM sebanyak 17.210 unit, sementara untuk lokasinya sekitar 11.530. Dengan adanya gangguan satelit I Telkom, ada 30 persen atau sekitar 5.700 ATM yang terkena dampak.