Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, NTB, dan NTT hingga akhir 2018 berhasil membukukan penerimaan negara sebesar Rp1,51 triliun, surplus Rp 295 miliar.

Realisasi penerimaan yang mencapai 124,16% dari target ini, menurut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bali, NTB, dan NTT (Kanwil DJBC Bali-Nusra), Untung Basuki, diperoleh dari penerimaan bea masuk sebesar Rp 185,44 miliar, penerimaan bea keluar Rp 491,41 miliar, dan penerimaan cukai Rp 838,18 miliar.

Sepanjang 2018 Kanwil DJBC Bali-Nusra yang meliputi KPPBC Ngurah Rai, KPPBC Denpasar, KPPBC Mataram, KPPBC Sumbawa, KPPBC Kupang, KPPBC Atambua, dan KPPBC Maumere ini menurut Untung juga berhasil melakukan penindakan 1.600 kasus di bidang kepabeanan, cukai, dan penindakan narkotika psikotropika dan prekursor sehingga berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara hingga Rp 15,01 miliar.

Operasi ‘Gempur’ dalam rangka memberantas Barang Kena Cukai (BKC) ilegal menyebabkan penindakan di bidang cukai melonjak hingga 92,71% dibandingkan tahun 2017. Dalam hal penindakan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP) juga mengalami kenaikan 76,74% dibandingkan 2017 dengan jumlah barang bukti berupa NPP sebanyak 19.574,96 gram dan 604.345 butir.

Dalam bidang fasilitas pada 2018, KPPBC Denpasar berhasil mengasistensi 15 perusahaan yang termasuk kategori industri kecil dan menengah (IKM) untuk mendapatkan fasilitas kepabeanan berupa Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) bagi perusahaan IKM, yang dikenal dengan fasilitas KITE-IKM melalui Agen Fasilitas.

Hasil survei kepuasan pengguna layanan yang dilakukan oleh Direktorat Kepatuhan Internal, menunjukkan Kanwil DJBC Bali- Nusra mendapatkan nilai 4,46 dari skala 5, melebihi target kinerja sebesar 4,16 dengan komponen yang dinilai dalam survei ini antara lain sistem dan prosedur pelayanan, pegawai dan petugas pelayanan, sarana dan prasarana kantor, serta layanan informasi.

“Kanwil DJBC Bali-Nusra juga berhasil meraih predikat Kanwil Terbaik se- DJBC Tahun 2018 dan Kantor Wilayah terbaik ketiga se- Kementerian Keuangan,” ujar Untung.