Management Trends zkumparan

BEKRAF Mengembangkan Motif Batik dan Sulam Lampung

(ki-ka): Drs. Budiharto HN, Kepala Dinas Pariwisata Lampung; Dr. Ing. Abdur Rohim Boy Berawi, Msc , Deputy Riset Edukasi dan Pengembangan BEKRAF; Ir. Dwita Ria Gunadi, Anggota Komisi X DPR RI

Batik telah dinyatakan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia pada tahun 2009. Saat ini bukan saja dimiliki oleh masyarakat di Pulau Jawa, namun telah berkembang di Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara dan wilayah lainnya.

Masing-masing daerah di luar Jawa pun memiliki corak sendiri yang sesuai dengan ciri khas daerahnya. Begitu halnya batik di Provinsi Lampung. Sulaman Maduaro sebagai salah satu warisan budaya masyarakat Lampung khususnya Tulang Bawang, merupakan kerajinan tangan yang harus dilestarikan dan dibudayakan.

Sulaman Maduaro merupakan kain sulaman tangan dengan benang selingkang yang terbuat dari perak dan dibuat secara manual tangan. Semula biasanya digunakan untuk penutup kepala pengantin wanita, tapi saat ini telah dikembangkan menjadi kain baju, selendang, jilbab, dan lain-lain.

Untuk pengembangan kerajinan tersebut, perlu adanya pelatihan dan pembinaan pada pengrajin, guna mengatasi beberapa masalah pada kegiatan kerajinan tersebut. Masalah yang dihadapi, pertama, kurangnya jumlah pengarajin Maduaro dikarenakan kurangnya minat masyarakat menekuni kerajinan ini. Kedua, benang sulaman yang sulit didapat serta mahal harganya.. Ketiga, banyaknya pengrajin batik yang masih kaku dalam mendesain corak batik.

Untuk mengatasi masalah-masalh tersebut, BEKRAF bekerja sama dengan Komisi X DPR-RI pada 11-12 Mei 2018 menyelenggarakan workshop Pengembangan Motif Batik dan Sulam Maduaro di Bandar lampung. Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak potensi ekonomi kreatif, jumlah penduduk besar, beragam budaya dan adat istiadat, jumlah sumber daya manusia kreatif yang cukup banyak, serta letak geografis yang cukup bagus, sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera, sehingga bisa menjadi modal untuk berkembangnya ekonomi kreatif di Provinsi Lampung.

Dr. Ing. Abdur Rohim Boy Berawi, Msc , Deputy Riset Edukasi dan Pengembangan BEKRAF, menjelaskan, industri kreatif Indonesia siap bersaing dengan luar negeri. Salah satunya dengan mengembangkan industri yang berbasis seni dan kerajinan. Untuk itu beliau menghimbau adanya hak kekayaan intelektual atas pengembangan kerajinan daerah. Opini Rohim senada dengan pemaparan Ir. Dwita Ria Gunadi, anggota komisi X DPR-RI.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved