Trends

Belajar Efisiensi Konsumsi Energi dari Thailand

Belajar Efisiensi Konsumsi Energi dari Thailand

Indonesia harus banyak belajar dari Thailand bagaimana mengelola konsumsi energinya agar lebih efisien, terhindar dari pemborosan. Hal ini dapat dengan mudah kita pelajari di perhelatan akbar yang diadakan di Negeri Gajah Putih itu. Pada 11-13 Mei mendatang akan diadakan Thailand Energy Efficiency Week 2017. Pameran besar ini merupakan tindak lanjut dari rencana konservasi energi Pemerintah Thailand, EGAT bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Federasi Industri Thailand.

Harris, Kasubdit Pengembangan Usaha Efisiensi Energi ESDM (tengah), Wisnu Budi Sulaeman Division Head of Industry Development KADIN (kiri), Parichart Sangsuwan, Assistant Director EGAT (kanan)

Dalam perhelatan yang didukung oleh IMPACT Exhibition Management & MEX Exhibition ini, pengunjung bisa belajar bagaimana inovasi penghematan energi dilakukan negara ini. Menurut Parichart Sangsuwan, Assistant Director Demand Side Implementation Division-Administration Electricity Generating Authority Thailand, acara ini ini meyatukan 3 pameran tentang inovasi energy saving dari Negara Thailand dan seluruh dunia.

“Pemerintah Thailand sangat mendukung energy conservation. Kami berharap acara ini bisa membuka banyak pengetahuan tentang terobosan energi yang kami lakukan,” tutur wanita berambul ikal ini. Event ini diharapkan dapat menarik lebih dari 20 ribu partisipan dan mengumpulkan dana 1 miliar Baht. Event ini akan diadakan di Hall Challenger 1, IMPACT Exhibition & Convention Center, Bangkok, Thailand.

Boonyanit Wongrukmit, Deputi Gubernur Hubungan Sosial & Korporasi EGAT, mengingatkan kepada audiens Bapak Pembangunan Energi di Thailand harus diberikan pujian atas usahanya menetapkan dasar penerapan efisiensi dan kelangsungan energi di negara tersebut agar seluruh sektor industri di Thailand dapat berswadaya menggunakan sumber daya energinya sendiri. EGAT sebagai institusi publik berusaha terus mengkampanyekan program inovasi energy saving ini dalam proses pembangunan negeri Thailand secara terus menerus dan berkesinambungan dalam rangka menghadapi perkembangan industry energy di masa yang akan datang.

Thailand Energy Efficiency Week 2017, selain untuk memberikan pencerahan dan menstimulasi penggunaan peralatan dengan teknologi energy saving di Thailand, juga akan memfasilitasi pengetahuan seputar produk-produk terkait seperti lampu, energy dan peralatan elektronik yang ada di Thailand dan wilayah ASEAN. Diharapkan 400 perusahaan berpartisipasi dan 20.000 partisipan hadir untuk memamerkan produk-produk unggulan mereka di tahun 2017.

Harris, Kasubdit Pengembangan Usaha Efisiensi Energi ESDM, mengatakan, Indonesia memang masih jauh dari efisien dalam konsumsi energinya. “Kami menargetkan pada 2025 pertumbuhan penggunaan energi listrik bibisa di bawah 1 persen. Jadi target nasional, pertumbuhan penggunaan listrik harus lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Harris. Ia juga berharap pada 2018 akan lebih banyak lagi masyarakat menggunakan lampu LED agar konsumsi listrik lebih efisien.

Wisnu Budi Sulaeman, Kepala Divisi Pengembangan Industri KADIN, juga mengharapkan hal yang sama. Pelaku usaha diharapkan bisa mendapat solusi cepat dengan benchmark yang telah dilakukan Thailand. “Terutama konsep masa depan untuk saving energy dan terobosan energi baru,” tutur Wisnu. John Manoppo (APERLINDO) pun berharap acara tersebut bisa menjadi sharing session bagi kedua negara dalam mensukseskan pemberdayaan penggunaan listrik yang efektif dan efisien sebagai program edukasi smart environment.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved