Trends zkumparan

Berkah Gerakan Ekonomi Sirkular bagi Pedagang dengan Penarikan Galon PET

Guswan, pemilik dari toko grosir minuman bernama Banggalawa di Jakarta Selatan, mendapatkan untung yang berlipat setelah berjualan galon sekali pakai. Juga, untung dari menarik galon bekas di sekitar area distribusinya dan menjualnya ke para pendaur ulang/pengepul.

“Galon ini tidak perlu ditukar, kalau beli selalu dapat galon yang baru, jadi konsumen memang menyukai kehigienisan dan kepraktisannya. Selain itu kemasan galon ini kan bening ya, kita bisa lihat kebersihan airnya. Ini galonnya juga ada pegangannya, ibu-ibu kalau beli juga bisa sendiri karena mudah untuk dibawa. Menurut saya, itulah yang membuat galon ini jadi banyak peminatnya,” jelas Guswan.

Ia juga menambahkan konsumen cukup mengerti jika galon sekali pakai yang berbahan PET, misal pada merek Le Minerale, memang mudah didau- ulang. Bahkan, menurutnya, skarang pemilik toko seperti dirinya justru berebut galon-galon bekas karena bisa dijual kembali dengan nilai yang sangat tinggi.

Per galonnya, tutur Guswan, bisa laku Rp1.000 – Rp3.500. Pemanfaatannya pun beragam, ada yang dijadikan pot, ada yang digunakan untuk tempat cupang, dan ada juga yang dijual ke pengepul-pengepul untuk didaur-ulang. Karena sangat menguntungkan, ia pun berpesan ke semua toko dan konsumen di sekitar area distribusinya, agar galon bekasnya dikumpulkan kemudian dikembalikan ke tokonya.

“Ada sih beberapa konsumen yang menanyakan cara buang sampahnya, cuma begitu sekali saja konsumen taruh di depan rumah, pemulung atau petugas sampah justru sering dulu-duluan datang dan menanyakan kembali galon bekasnya karena akhirnya jadi rebutan, itu kan jadi duit untuk mereka jual ke pelaku daur-ulang,” ungkapnya. Ia pun salut dengan model bisnis air mineral dengan kemasan galon PET. Baginya, kemasan galon PET lebih efisien jika dilihat dari sisi logistiknya sehingga saat balik bisa sekalian membawa barang lain.

“Galon kosong model lama dengan sistem isi ulang, setiap ditarik sudah menuh-menuhin tempat, dan gak dapat duit. Tapi sekarang pedagang malah senang karena galon PET ini dalam kondisi apapun justru bisa dijual Rp1.000-3.500 per galon,” ungkap Guswan.

Ia pun menegaskan bahwa kemasan galon PET bekas bukannya menjadi beban sampah, justru sebaliknya, orang-orang berlomba mendapatkan galon bekas PET. “Jika ini bisa terjadi di semua produk akan sangat bagus sekali justru dampaknya untuk lingkungan. Semua kemasan bisa dimanfaatkan kembali bahan bekas pakainya,” imbuhnya. Dia percaya jika produk ini akan masuk ke rantai daur-ulang baik itu melalui pemulung, petugas sampah, ataupun pedagang seperti dirinya.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved