Trends Economic Issues zkumparan

BI Prediksi Kebutuhan Uang Tunai Ramadhan Capai Rp217 Triliun

BI Prediksi Kebutuhan Uang Tunai Ramadhan Capai Rp217 Triliun

Bank Indonesia (BI) memprediksi kebutuhan uang tunai pada periode Ramadhan kali ini sebesar Rp217 triliun. Kebutuhan tersebut meningkat 13,5% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp191,3 triliun.

Rosmaya Hadi, Deputi Gubernur BI, menjelaskan, adanya peningkatan tersebut dipengaruhi oleh antisipasi kebijakan hari libur Lebaran 10 hari dari tanggal 30 Mei hingga 9 Juni. Selain itu, kenaikan ini juga dipicu oleh adanya kenaikan gaji dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 5%, kenaikan gaji dan THR pegawai swasta yang mengikuti ketentuan UMR, dan adanya pelaksanaan pemilu pada April 2019 lalu.

“Untuk persebarannya kebutuhan uang tunai, wilayah Jawa non Jabodetabek sebesar 38,7% atau Rp84 triliun, Jabodetabek 23,7% atau Rp51,5 triliun, Sumatera 19% atau Rp41,2 triliun, dan Timur Indonesia sebesar 18,6% atau 40,4 triliun,” kata dia menambahkan.

Lebih jauh, BI berjanji akan mencukupi kebutuhan uang tunai di periode ini secara optimal. Untuk itu, BI akan melakukan kebijakan manajemen stok distribusi uang yang akan dilakukan melalui strategi ekesternal dan internal.

Bank sentral ini mencatat jumlah penarikan uang tunai atau outflow pada Minggu pertama bulan Ramadhan sebesar 10% atau mencapai Rp22,2 triliun dari total kebutuhan uang tunai Ramadhan 2019. “Sebagian besar melalui penarikan dari perbankan yakni sebesar Rp18,4 triliun, sedangkan dari kas titipan mencapai Rp3,6 triliun,” kata dia.

Realisasi tertinggi berada di Pulau Jawa dengan angka Rp8,5 triliun, sedangkan Jabodetabek berada di angka Rp6,6 triliun. Puncak realisasi penarikan uang tunai diprediksi akan terjadi pada Minggu keempat bulan Ramadhan. Pada periode tersebut, penarikan uang tunai bisa mencapai 50 -60% dari total kebutuhan.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, BI menyiapkan layanan penukaran uang untuk kebutuhan lebaran di 2.895 titik di seluruh Indonesia, termasuk di daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T). Titik penukaran ini akan mulai dibuka pada 13 Mei hingga 1 Juni 2019 mendatang. Jumlah titik penukaran pada tahun ini meningkat dibandingkan periode tahun lalu yang hanya mencapai 1.776 titik.

Rencananya, BI akan membuka kas keliling di titik keramaian, kantor perbankan, dan instansi lain termasuk di jalur mudik Trans Jawa. Disamping itu, BI juga akan bekerjasama dengan 22 perbankan di 241 titik di Jabodetabek.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved