Trends Economic Issues zkumparan

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh Melambat

Ilustrasi dollar AS. (dok. Libreshot)

Bank Indonesia merilis utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Triwulan I/ 2018 tumbuh melambat sebesar US$358,7 miliar, terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral US$184,7 miliar serta utang swasta US$174,0 miliar.

ULN Indonesia pada akhir Triwulan I/ 2018 tersebut tumbuh sebesar 8,7% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 10,4% (yoy). Perlambatan pertumbuhan ULN tersebut disebabkan oleh ULN sektor pemerintah dan sektor swasta yang tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan Triwulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman, dalam keterangan resminya mengatakan, selain untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kegiatan produktif dan investasi, ULN pemerintah juga digunakan untuk turut mendukung komitmen terhadap pendanaan hijau yang ramah lingkungan.

Hingga akhir Triwulan I/ 2018, ULN pemerintah tercatat sebesar US$181,1 miliar yang terdiri dari SBN (SUN dan SBSN/Sukuk Negara) yang dimiliki oleh non-residen sebesar US$124,8 miliar dan pinjaman kreditur asing sebesar US$56,3 miliar. ULN Pemerintah pada akhir Triwulan I/ 2018 meningkat US$3,8 miliar dari triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut terutama bersumber dari penerbitan Global Sukuk sebesar US$3 miliar, yang di dalamnya termasuk dalam bentuk Green Bond atau Green Sukuk Framework senilai US$1,25 miliar sejalan dengan komitmen pendanaan hijau yang ramah lingkungan.

Sementara di sisi SBN, investor asing masih mencatat net buy SBN pada triwulan I 2018. Perkembangan ini tidak terlepas dari kepercayaan investor asing atas SBN domestik yang masih tinggi antara lain ditopang peningkatan peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat Rating and Investment (R&I) pada tanggal 7 Maret 2018. “ULN swasta tumbuh melambat terutama dipengaruhi oleh ULN sektor industri pengolahan dan sektor pengadaan listrik, gas, dan uap/air panas (LGA),” kata Agusmas.

Secara tahunan, pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan dan sektor LGA pada triwulan I 2018 masing-masing tercatat sebesar 4,4% dan 19,3%, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ULN sektor pertambangan meningkat dan pertumbuhan ULN sektor keuangan relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,2%, relatif sama dengan pangsa pada Triwulan sebelumnya.

Perkembangan ULN total pada Triwulan I/2018 tetap terkendali dengan struktur yang sehat. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Triwulan I/ 2018 yang tercatat stabil di kisaran 34%. Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers.

Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia pada akhir Triwulan I /2018 tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,1% dari total ULN. Bank Indonesia berkoordinasi dengan Pemerintah terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk mengoptimalkan peran ULN dalam mendukung pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved