Management Trends

BKPM dan Citi Indonesia Teken MoU Peningkatan Investasi

BKPM dan Citi Indonesia Teken MoU Peningkatan Investasi

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Citi Indonesia (Citibank Indonesia) melakukan kerja sama untuk mendorong peningkatan investasi di Indonesia. Kesepakatan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Kepala BKPM Thomas Lembong dan CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi.

citi-bkpm-foto-1a1

Penandatanganan nota kesepahaman ini mengukuhkan komitmen Citi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini dan di masa mendatang, melalui kerja sama dalam bidang promosi bersama dan pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan terkait dengan kegiatan penanaman modal.

Thomas menyatakan bahwa pertumbuhan iklim investasi telah menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini, termasuk investasi asing langsung yang dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi dan infrastuktur dalam negeri. “Karenanya dibutuhkan langkah strategis yang sejalan dengan fungsi pokok kami, antara lain melalui kolaborasi dengan institusi keuangan berskala global yang menjembatani konsultasi dan penyelenggaraan kegiatan penanaman modal antara kami dan investor dari luar negeri.” ujarnya.

Ia optimistis terkait penandatanganan kerja sama dengan Citi Indonesia dapat memberikan manfaat serta memperkuat relasi antara pemerintah, regulator dan investor, sehingga dapat semakin mendorong pertumbuhan arus penanaman modal ke Indonesia.

Batara menambahkan, kolaborasi yang dilakukan dengan BKPM dalam mempromosikan penanaman modal di Indonesia, sejalan dengan komitmen Citi untuk senantiasa mendukung pertumbuhan perekonomian dan investasi di Indonesia. Kerja sama ini mencakup pemanfaatan kekuatan produk dan layanan jasa perbankan berskala global, yang selama ini dikenal sebagai keunggulan utama Citi.

Menurutnya, Citi memiliki kemampuan untuk meningkatkan konektivitas positif antara pemerintah Republik Indonesia, regulator, dan perusahaan multinasional, utamanya melalui pemanfaatan jaringan global dan kapabilitas Citi yang mengedepankan konsistensi, skalabilitas, dan keandalan.

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi periode Januari-Juni 2016 naik 14,8 % dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Nilai investasi yang masuk pada periode tersebut mencapai Rp 298,1 triliun. Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sebesar Rp 195,5 triliun naik 12,3 % dari periode yang sama tahun 2015. Realisasi PMA itu berdasarkan asal negara lima besarnya yaitu Singapura sebesar US$ 4,9 miliar, Jepang US$ 2,9 miliar, Hong Kong US$ 1,1 miliar, Tiongkok US$ 1 miliar dan Belanda US$ 0,63 miliar.

Hingga kini, Citi memproses pembayaran klien senilai US$ 3 triliun setiap harinya melalui koneksi ke lebih dari 300 sistem kliring secara global, dan bertransaksi dengan lebih dari 140 mata uang. Selain itu, Citi menunjang arus perdagangan senilai US$ 600 miliar yang mengalir setiap tahun, dan mengelola 1.000 pembeli dan 65.000 pemasok pada program pembiayaan rantai pasokan secara global. Di Indonesia, Citi mengelola pengumpulan pajak terbesar yang mengalir melalui bank berskala internasional (tahun 2015, layanan Citi E-Tax berhasil membantu menyetorkan pajak nasabah hingga Rp60 triliun), serta beroperasi dengan jaringan distribusi terbesar di Indonesia, yaitu di 4.800 lokasi di 34 provinsi.

“Kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan investasi asing langsung ke Indonesia sehingga membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan misi dari Citi, yaitu mendorong pertumbuhan dan mendukung kemajuan bagi setiap pemangku kepentingan kami,” ujar Batara menutup pembicaraan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved