Financial Report Trends zkumparan

BNI Catatkan Laba Bersih Rp 13,62 Triliun Sepanjang 2017

Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI, menyebut, pencatatan laba bersih tersebut didorong kinerja segmen business banking dan consumer banking. Selain itu, laba bersih juga didorong perbaikan kualitas aset. “Dengan perkembangan bisnis tersebut, BNI mampu membukukan pertumbuhan laba bersih yang lebih besar daripada industri perbankan yang pertumbuhan laba bersihnya diperkirakan hanya mencapai 16,5 persen (yoy),” ujar Baiquni dalam konferensi pers di Jakarta (18/1/2018).

Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp 31,94 triliun. Angka ini tumbuh 6,5 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 30 triliun. Pendapatan non bunga tercatat sebesar Rp 9,77 triliun pada tahun 2017, tumbuh 13,9 persen (yoy) dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 8,59 triliun. “Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh kenaikan fee based income yang diperoleh, antara lain dari transaksi trade finance dan remitansi,” jelas Baiquni.

Total aset BNI pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp 709,3 triliun, naik 17,6 persen (yoy) dibandingkan pada tahun 2016 sebesar Rp 603 triliun. Adapun penyaluran kredit pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp 441,3 triliun, tumbuh 12,2 persen (yoy) dibandingkan dengan Rp 393,3 triliun pada tahun 2016. Advertisment

Dana pihak ketiga (DPK) BNI pada tahun 2017 tumbuh 18,5 persen (yoy) menjadi Rp 516,1 triliun dibandingkan Rp 435,6 triliun pada tahun 2016. Baiquni juga menyebut, pertumbuhan DPK melebihi pertumbuhan DPK industri perbankan yang diperkirakan 11 persen. BNI pada tahun 2017 mempertahankan rasio CASA alias dana murah sebesar 63 persen.Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat sebesar 18,5 persen pada tahun 2017, sedikit menurun dibandingkan 19,4 persen pada tahun 2016.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved