Marketing Trends

Body Key Dongkrak Market Share Amway Indonesia

IMG_8148

Bisnis direct selling (Multi Level Marketing (MLM)) masih terus berkembang. Rata-rata pertumbuhan tahun 2009-2015 naik 15-16%. Proyeksi di tahun 2016-2020 sendiri akan tumbuh hingga 13%. Amway melaporkan angka penjualan global sebesar US $ 9,5 miliar tahun 2015.

Di Indonesia, pertumbuhan Amway Indonesia mencapai 10%. Maklum, industri MLM masih berkonotasi negatif. Masyarakat takut dan malu jika ikut MLM. Untuk itu, Amway Indonesia mendirikan flagship store pertamanya pada November 2015 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Toko ini tidak dijadikan saluran distribusi layaknya di industri konvesional pada umumnya. Amway Indonesia menyebutnya sebagai experience store ,sehingga masyarakat bisa lebih mengenal produk-produk Amway, mencoba produk, dan berinterkasi dengan tenaga yang mempromosikan Amway atau Amway Business Owner (ABO). ABO adalah orang-orang yang sudah mencoba produk Amway kemudian merasakan manfaatnya dan membangun bisnis dari produk yang sudah dicoba. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 300.000 ABO di Indonesia.

“Tempat ini dibangun untuk memfasilitasi para ABO datang, duduk, dan memperkenalkan dan mensosialisasikan tentang Amway dan produknya. Kami rancang toko ini layaknya sebuah kafe. Orang Indonesia bisa lebih terbuka dan mendengar jika dalam situasi mengobrol. Di tempat ini kami sajikan sejarah Amway, jaringan distribusi kami, filosofi Amway, dan alasan-alasan mengapa harus menjadi bagian dari Amway. Toko ini juga kami bangun seiring dengan strategi Amway global untuk 10 tahun ke depan, yaitu menularkan pengalaman positif. Jadi kami ingin orang-orang sebelum kenal hingga memutuskan untuk bergabung dengan Amway selalu mengalami pengalam yang positif ” ujar Dharmaparayana Sthirabudhi, Head of Marketing Amway Indonesia.

Hasilnya, orang yang mendaftar untuk menjadi anggota naik signifikan, namun Dharma enggan menyebutkan angkanya pastinya. Di akhir tahun, Amway Indonesia akan membuka flagship store di Medan dan tahun depan akan menambah 1 toko lagi di Jakarta.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, angka obesitas di Indonesia cenderung meningkat dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2007, terdapat 15% kaum perempuan di Indonesia yang menderita obesitas dan data tersebut pada tahun 2016 meningkat tajam hingga 35%. Obesitas ternyata juga menyerang remaja, yang mana 10% remaja di Indonesia mengalami masalah dalam pengelolaan berat badan. WorldHealth Organization mengategorikan obesitas sebagai penyakit yang telah menjadi endemik di seluruh dunia. Tingginya angka tersebut, tentu menjadi peluang bisnis di segmen pengelolaan berat badan bagi Amway.

Awal tahun ini, Nutrilite dari Amway meluncurkan program body key. Berbeda dengan program pengelolaan berat badan lain yang hanya fokus kepada produk, body key bersifat lebih holistic yang meliputi produk dan juga applikasi kesehatan. Dijual dengan harga Rp 7,6 juta untuk 2 bulan, program ini meliputi produk protein, meal replacement, double x, dan inbody band yang merupakan alat untuk mengukur body mass index, detak jantung, dan langkah yang dilakukan perharinya. Ada juga aplikasi yang berisi latihan-latihan fisik dan program diet sehat.

Meskipun baru diluncurkan awal tahun, body key mampu mendongkrak pangsa pasar Amway di segmen weight management menjadi 9% yang sebelumnya hanya 2%. Dari sisi target penjualanpun sudah bisa mencapai setengahnya. “Tahun ini hingga tahun depan Nutrilte akan fokus kepada body key dan dalam waktu dekat kami akan meluncurkan green trim yaitu produk-produk untuk menghilangkan lemak dari dalam. Produk-produk yang akan kami luncurkan kedepannya akan berfokus kepada weight management,” ujar Dharma. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved