Trends

BPKP Kawal Akuntabilitas Program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh (kanan), dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S. Uno (kiri).

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) siap mengawal akuntabiltas dan transparansi program pemulihan ekonomi nasional sektor pariwisata yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“BPKP siap untuk mengawal program yang telah dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kratif agar akuntabel, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, usai menerima kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga S. Uno, beserta dengan jajarannya di kantor Pusat BPKP, Rabu (20/1).

Menurut Ateh, sudah menjadi tugas dan tanggungjawab BPKP untuk mengawal dan mengawasi program-program pemerintah dari mulai perencanaan dan pelaksanaan untuk mencegah terjadi kesalahan serta mencegah terjadinya penyimpangan keuangan negara. Upaya sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin antara BPKP dengan Kemenparekraf dalam mengawal program akan mewujudkan efisiensi, efektifitas dan tepat sasaran. Sehingga kata Ateh, “Kerjasama seperti ini harus terus ditingkatkan. Terima kasih atas kepercayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sehingga BPKP bisa bersama-sama berbuat sesuatu yang baik dan bermanfaat,” tambah Ateh.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya mengapresiasi BPKP yang telah mengawal dan mengawasi program tahun 2020, ataupun program-program yang langsung menyentuh langsung kepada 34 juta lapangan pekerjaaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“BPKP sebagai trusted advisor dan centre of excellent kami harapkan juga dapat mengawal program tahun 2021 yang berdampak langsung kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutur Sandiaga seraya menambahkan, dalam waktu dekat akan melakukan penelaahan program unggulan yang akan dilaksanakan, utamanya yang langsung menyasar kepada masyarakat, membuka lapangan pekerjaaan, serta mempertahankan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dari pandemi.

“Jadi kita harapkan kerjasama follow up dari program refocusing alokasi dari anggaran kita supaya lebih tepat manfaat, tepat waktu, tepat sasaran, dan lebih baik dari sebelumnya”.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2020 telah dianggarkan Rp 3,3 triliun untuk menopang sektor pariwisata dari terpaan pandemi yang 70 persen alokasinya untuk pelaku usaha pariwisata (hotel dan restoran), dan 30 persen sisanya untuk mendukung pemerintah daerah dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved