Direktur PT Bank Syariah Mandiri, Putu Rahwidhiyasa.

Kendati bukan pionir di industri perbankan syariah, Bank Syariah Mandiri (BSM) yang lahir tahun 1999 itu namanya paling menonjol. Kini, berkat prestasinya, BSM menjadi satu-satunya bank syariah di kategori Bank Buku III.

Pada Juni 2018, asetnya mencapai Rp92,81 triliun, dana pihak ketiga Rp82,42 triliun, jumlah pembiayaan Rp62,37 triliun, dan menguasai pangsa pasar 23-25% dari perbankan syariah. Keberhasilan ini berkat merek yang dibangun, selain aspek investasi infrastruktur yang efektif.

“Menurut kami, sukses sebuah branding bank itu ditentukan produk dan layanan yang prima. Konsumen akan loyal bila brand dapat memenuhi ekspektasi mereka dari sisi kualitas maupun layanan. Jika tidak, mereka pasti akan pindah ke brand lain. Untuk itu, kami fokus pada kebutuhan pelanggan. Kami ingin nasabah memiliki experience yan baik dalam bertransaksi melalui jasa perbankan syariah kami,” kata Direktur PT Bank Syariah Mandiri, Putu Rahwidhiyasa.

Akses menjadi salah satu faktor pendukung utama dalam keberhasilan suatu brand. Sebagai wujud memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas, BSM hadir menyediakan layanan di daerah (pulau) terluar Indonesia yang tidak dijangkau bank lain, seperti di Kepulauan Anambas, Simeuleu, dan Maja, daerah yang minim akses perbankan. “Dengan 765 outlet akan memudahkan masyarakat mengakses bank syariah. Selain itu untuk transaksi lebih ditunjang melalui jaringan elektronik, e-banking,” ungkapnya.

Dari sisi layanan dan produk, pihaknya juga menyesuaikan dengan perkembangan ekspektasi nasabah. Tak mengherankan BSM mampu melayani mobile banking dan internet banking, serta didukung jaringan ATM yang luas. “Kami terus memperbaiki layanan, terutama kecepatan dan aksesbilitas,” kata Putu.

Digitalisasi perbankan diterapkan sesuai dengan perubahan zaman, perilaku bertransaksi keuangan yang mengarah ke financial technology. “Kami harus agile dan mengedepankan inovasi untuk menjaga loyalitas nasabah. Nantinya, kami akan terus mengembangkan digital banking,” tambahnya.

Reportase: Sri Niken Handayani

www.swa.co.id