BukuKas resmi mendapatkan suntikan dana Seri A sebesar US$10 juta yang dipimpin oleh Sequoia Capital India. Sementara itu, investor-investor yang sudah ada sebelumnya yaitu Saison Capital, January Capital, Founderbank Capital, Cambium Grove, Endeavor Catalyst dan Amrish Rau juga turut berpartisipasi dalam ronde tersebut. Suntikan dana tersebut, membuat platform berhasil mengantongi dana total sebesar US$22 juta.

“Kami melihat putaran pendanaan ini sebagai kepercayaan yang kuat pada peluang pasar yang besar, serta kemampuan tim dan eksekusi kami sejauh ini,” kata CEO dan Co-founder BukuKas, Krishnan Menon.

Suntikan dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mempercepat akuisisi merchant, memperkuat tim engineering dan produk BukuKas di kedua kantornya yaitu Jakarta dan Bangalore, India. Lebih jauh, platform juga akan memperluas jangkauan layanan software bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Putaran ini merupakan langkah penting bagi kami untuk terus bekerja menuju misi kami untuk memberdayakan 60 juta pedagang kecil dan pengecer di Indonesia agar mereka beralih ke digital,” kata dia menambahkan.

Hingga November 2020, BukuKas tercatat memiliki 3,5 juta pedagang kecil dan pengecer yang terdaftar sebagai pengguna aplikasi serta 1,8 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active Users). Di bulan November, pengguna BukuKas telah tercatat memiliki transaksi senilaiUS$ 17,4 miliar setiap tahun.

Di sisi lain, Lorenzo Peracchione, COO dan Co-founder BukuKas mengatakan bahwa pihaknya akan mengeluarkan fitur integrasi pembayaran digital dalam aplikasi di Januari ini.

“Pedagang akan dapat mengumpulkan uang dari pelanggan mereka menggunakan berbagai opsi pembayaran dengan cara yang mudah. Pembayaran akan secara otomatis ditambahkan di aplikasi BukuKas, yang selanjutnya mengotomatiskan proses pembukuan dan mengurangi proses yang kurang nyaman bagi pengguna kami, ”katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id