Business Research

Inilah 10 Langkah Strategis untuk Perusahaan Migas Saat Krisis

2080825

Di saat turunnya harga minyak, banyak perusahaan yang harus memangkas biaya operasional dan menyetop perekrutan tenaga ahli untuk menyesuaikan efisiensi biaya. Belajar dari pengalaman krisis di industri energi pada tahun 2008 – 2009, 1997, 1992, dan 1986-1987, perusahaan migas seharusnya menerapkan strategi berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat yang juga berkelanjutan. Dengan menjalani kerja sama lintas industri, melakukan perubahan struktural, serta meningkatkan kemampuan internal agar lebih efisien, perusahaan dapat melalui masa yang penuh tantangan ini dengan lebih kuat.

Accenture, dalam presentasi yang dibawakan oleh Lee Vee Meng, Managing Director Client Lead Accenture Malaysia, merekomendasikan 10 langkah strategis yang dapat dijalankan oleh perusahaan migas. Pertama, menyeimbangkan waktu pemeliharaan aset dengan peluang yang hilang. Ketika harga rendah, peluang kehilangan keuntungan dari produksi aset akan berkurang. Jadwal pemeliharaan aset dapat di prioritaskan, dan di waktu yang sama penyeimbangan biaya waktu dan peluang dapat dilakukan. Perubahan yang dilakukan secara tepat dan pemeliharaan yang bersifat pencegahan dapat mengoptimalkan biaya produksi jangka panjang dan berfokus pada aset-aset serta perangkat usaha yang penting untuk menyelamatkan aset seiring dengan membaiknya harga.

Kedua, lengkapi fasilitas dengan teknologi digital untuk meningkatkan produktifitas. Kondisi usaha yang sedang menurun adalah waktu yang terbaik untuk berinvestasi perangkat dan solusi inovatif untuk memastikan kesiapan perusahaan di masa depan. Ada banyak peluang yang dapat diambil untuk mengurangi hambatan dengan menggunakan industri, contohnya remote operating centers, big data analysis, pembaharuan software dan hardware.

Ketiga, memperbaiki sistem kerja sama dalam pelaksanaan capital project secara efektif. Beberapa capital project yang merupakan proyek dengan modal besar memiliki karakteristik yang hampir sama. Keuntungan biaya dapat dicapai melalui standardisasi rancangan bisnis, sistem, perangkat, dan komponen. Hal yang paling penting adalah bagaimana suatu proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak melebihi budget. Sesama pelaku bisnis dapat menginformasikan satu sama lain untuk menghindari kelebihan biaya serta keterlambatannya jadwal eksekusi proyek.

Keempat, mengonsolidasi fungsi dukungan internal untuk memastikan biaya yang lebih rendah. Model operasi yang terintegrasi di bagian keuangan, sumber daya manusia, pengadaan, dan teknologi dapat meningkatkan efesiensi yang lebih tinggi. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan dapat mengonsolidasikan fungsi yang memiliki kemampuan yang sama, mengurangi jumlah lokasi bisnis yang memberikan layanan yang hampir sama, terutama untuk mengurangi layanan yang tidak konsisten dan bersifat ganda.

Kelima, mengatur sumber daya manusia dengan lebih baik. Tenaga kerja seharusnya menjadi prioritas utama bagi perusahaan migas. Ketika kondisi sedang menurun jangan menyetop perkerutan tenaga ahli, karena dikhawatirkan ketika kondisi usaha meningkat perusahaan akan kehilangan tenaga ahli. Sebaiknya, perusahaan tetap mengadakan pelatihan-pelatihan untuk melatih kemanpuan para tenaga ahlinya.

Keenam, tinjau kembali portofolio untuk memberikan nilai tambah. Banyak perusahaan migas yang telah mengembangkan portofolio mereka untuk bersaing di ranah internasional. Kelayakan ekonomi dari ekspansi ini harus ditinjau kembali untuk memastikan perkembanga yang terjadi dapat menghasilkan nilai yang lebih tinggi.

Ketujuh, mengembangkan sistem pembayaran yang transparan pada semua portofolio. Perusahaan dapat diuntungkan berkat transparasi pembiayaan di berbagai portofolio aset dan memberikan insentif yang memotivasi operator untuk menurunkan harga. Beberapa perusahaan migas yang berusaha untuk terus mengoptimalkan biaya, namun tidak banyak perusahaan yang dapat melakukan biaya secara konsisten untuk selurih aset portofolio mereka.

Kedelapan, meningkatkan pembagian aset logistik dan alokasi kapasitas sumber daya untuk seluruh operator. Dengan melakukan konsolidasi dan koordinasi untuk memenuhi permintaan dan pembagian aset logistik serta sumber daya di sejumlah operator, pendapatan yang lebih besar dapat tercapai.

Kesembilan, merancang ulang bentuk kerja sama dengan pemasok utama. Berdasarkan pengalaman krisis di tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar supplier harus menurunkan harga. Perusahaan migas harus mengambil langkah yang tepat agar mampu meraih keuntungan yang lebih. Langkah pertama adalah dengan mengidentifikasi setiap supplier di tiap kategori utama. Perjanjian jangka panjang dengan supplier harus dinegosiasikan ulang. Perjanjian yang telah direvisi harus mencakup pembagian risiko, inovasi dan investasi, serta target kerja dan inesiatif gabungan. Dengan menjalankan strategi ini, perusahaan dan supplier dapat meningkatkan ketahanan bisnis serta keuntungam jangka panjang.

Kesepuluh, mengoptimalkan struktur pembiayaan industri melalui pengembangan konten lokal yang lebih baik. Perusahan migas harus menjalin hubungan kerjasama yang lebih erat dengan perusahan-perusahaan lokal, agar dapat menurunkan cost base dengan lebih terstruktur. Hal ini dapat dicapai melalui proses bisnis yang lebih transparan, penerapan standar antar pelaku usaha, dan menjembatani kesenjangan dan di saat yang bersamaan tetap mempertahankan keuntungan usaha. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved