Business Research

Bagaimana Perilaku Konsumen Saat Imlek?

Bagaimana Perilaku Konsumen Saat Imlek?

Survei dari PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) bertajuk memahami perilaku konsumen saat tahun baru Imlek di Indonesia mengungkapkan bahwa setidaknya 40% dari responden yang mewakili masyarakat yang merayakan Imlek berencana untuk berbelanja lebih banyak untuk keluarga. Sementara itu, 40% lainnya mengatakan mereka berencana untuk berwisata baik ke dalam maupun luar negeri untuk mengunjungi keluarga atau kerabat. Dari rata-rata pengeluaran untuk perayaan tahun baru Imlek yang sebesar Rp10.727.876, responden mengatakan bahwa lebih dari 30% dari biaya atau sebesar Rp3.542.500 akan mereka belanjakan untuk berwisata.

Bagi responden yang ingin berwisata ke luar negeri, negara-negara di Asia Tenggara menjadi tujuan wisata paling favorit (41%), diikuti oleh Jepang (29%). Hal ini seiring dengan pandangan positif akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat di tahun 2017 dari mayoritas responden (77%).

Lynn Ramli, Head of Personal Financial Services UOB Indonesia, mengatakan, kecenderungan masyarakat Indonesia untuk berwisata dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam beberapa tahun terakhir. “Bertambahnya masyarakat khususnya kelas menengah–atas Indonesia telah memberikan manfaat positif bagi perekonomian negara ini, dan berwisata telah menjadi bagian dari gaya hidup yang signifikan bagi mereka,” ujar Lynn

Survei UOB dilakukan secara online dan kuantitatif terhadap 500 responden di Indonesia yang berusia 18 hingga 55. Survei tentang perilaku dan sikap terhadap tahun baru Imlek 2017 ini dilakukan pada bulan November hingga Desember 2016. Survei yang sama juga dilakukan di China, Malaysia, Singapura, dan Thailand.”Meski berwisata telah menjadi gaya hidup, kami sangat senang bahwa hasil survei ini juga memperlihatkan masih banyak masyarakat Indonesia yang merayakan Imlek dengan melakukan tradisi menghadiri reuni keluarga. Hal ini memperlihatkan tetap kuatnya ikatan kekeluargaan di tengah-tengah perubahan prioritas gaya hidup,” tambah Lynn.

Tradisi untuk memberikan angpao juga berlanjut sebagai bagian yang signifikan dari perayaan tahun baru Imlek. Pemberian angpao menghabiskan hampir 20% dari total biaya perayaan Imlek tahun ini. Orang tua dan mertua merupakan penerima angpao terbanyak dengan jumlah rata-rata masing-masing sebesar Rp752.256 dan Rp646.470. 72% dari responden mengatakan bahwa mereka akan menabungkan uang yang mereka terima dari angpao. Indonesia juga tercatat sebagai negara yang paling dermawan dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Dua puluh tujuh persen dari responden Indonesia mengatakan bahwa mereka akan mendonasikan uang angpao mereka.

“Masyarakat Indonesia memiliki nilai yang tinggi atas sikap dermawan. Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, kebahagiaan terletak saat mereka dapat memberi dan berbagi. Nilai-nilai tersebut dapat lebih dirasakan dalam suasana hari raya seperti tahun baru Imlek, di mana mereka berbagi bukan hanya dengan keluarga dan kerabat, namun juga dengan mereka yang membutuhkan,” katanya.

Editor: Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved