Business Research Trends

Demand Properti Semester II Capai 32 Ribu Meter Persegi

JLL

Sektor industri properti yang mencoba bertahan ditempa krisis global pada 2015, kini mulai menggeliat kembali. James Taylor Head of Research JLL Indonesia, menyebutkan bahwa jumlah permintaan properti hingga kuartal ll 2016 mencapai 32 ribu m2. Sektor perdagangan elektronik (e-Commerce) turut serta dalam peningkatan permintaan properti pada kuartal ll tahun ini.

Selain e-commerce, sektor TI, layanan jasa profesional ikut menyumbang peningkatan yang ditandai dengan sejumlah aktivitas ekspansi maupun relokasi ke gedung yang lebih baik. Tidak ada data yang jelas kontribusi e-commerce, namun menurut Angela Wibawa, Head of Markets JLL Indonesia trennya sangat positif, dalam periode tertentu ada penambahan lahan kantor.

Ia mencontohkan, klien JLL Indonesia dari e-commerce yang awalnya menggunakan lahan seluas 500 m2, dalam periode tertentu kliennya tersebut menambah seluas 1.000-2.000 m2.

Peningkatan tersebut ditopang pula oleh kucuran dana dari investor asing yang ingin menanamkan sahamnya di Indonesia. Beberapa negara yang ikut meramaikan adalah Hong Kong, Singapura, Jepang dan Korea yang tertarik pada sektor hunian di luar Jakarta, ritel di kota besar dan perkantoran untuk pusat bisnis di Jakarta.

“Aktivitas pasar kantoran pada kuartal ll tahun ini didominasi oleh pergerakan relokasi, konsolidasi, efisiensi dan penutupan. Upaya efisiensi mayoritas datang dari sektor yang berhubungan dengan minyak dan gas bumi,” jelas Angela di acara Jakarta Property Market Update di kantor JLL Indonesia, Jakarta (20/7).

Sementara itu, untuk pasar kondominium mengalami sedikit peningkatan untuk segmen kelas ekonomi menengah dan menengah ke bawah. Dari harga rata-rata, pasar kondominium tidak ada perubahan dari kuartal sebelumnya bahkan cenderung stagnan.

Berbeda dengan pasar kondominium dan perkantoran, di pasar ritel sektor makanan dan minuman dan pakaian masih menjadi daya tarik bagi konsumen. Sehingga untuk pasar ritel selama tiga bulan ke belakang mendapat pasokan baru. Baik unuk ekspansi pasar maupun repositioning pusat perbelanjaan supaya tambah menarik.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved