Business Research Strategy

Gaji Top Eksekutif di Amerika Tak Ikutan Krisis

Gaji Top Eksekutif di Amerika Tak Ikutan Krisis

Ekonomi Amerika Serikat belum pulih benar. Tak heran, Bank Sentral mereka belum berani mengubah kebijakan suku bunganya demi menjaga daya beli masyarakatnya. Ekonomi di Negeri Abang Sam memang masih loyo, namun gaji top eksekutifnya tak ikutan lesu.

Ini terlihat dari hasil studi global yang dilakukan oleh firma executive search, Pedersen & Partners. Studi dilakukan berdasarkan data yang meliputi 1,800 top eksekutif di 340 perusahaan dari 18 negara.

Table 2

Data mengenai gaji diperoleh dari perusahaan-perusahaan besar dunia yang, rata-rata, mempekerjakan 133,300 pegawai, dengan turnover sebesar 42.7 milyar Euro, dan EBIT 4.1 milyar Euro.

Conrad Pramboeck, Head of Compensation Consulting di Pedersen & Partners sekaligus peneliti studi global tentang kenaikan gaji para top eksekutif di dunia mengatakan, stagnasi ekonomi menyebabkan persentase kenaikan gaji para top eksekutif di sebagian besar negara Barat terbilang biasa-biasa saja, hanya berkisar 3-4% per tahun.

“Namun, perusahaan Amerika Serikat mendapat pengecualian dalam kasus ini karena persentase kenaikan gaji para top eksekutifnya mencapai angka 5,6% dibanding tahun sebelumnya. Tidak ada alasan objektif mengenai hal itu karena baik laba perusahaan maupun jumlah pegawai agak sedikit berkurang,” katanya.

Dari riset ini juga diketahui para top eksekutif di perusahaan-perusahaan besar dunia rata-rata menerima pendapatan kotor sebesar 1,45 juta Euro per tahun, meningkat 3,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pendapatan kotor terdiri dari gaji pokok dan bonus tahunan, yang sudah dirata-ratakan, masing-masing sebesar € 711.600 dan € 738.400. Persentase rata-rata kenaikan gaji pokok para top eksekutif adalah 4,5% dan kenaikan 2,7% untuk berbagai tunjangan lainnya.

Table 1

Bonus jangka pendek adalah komponen penting dalam paket kompensasi yang diberikan kepada top eksekutif. Jika top eksekutif berhasil mencapai target, mereka akan mendapatkan bonus yang, biasanya, jumlahnya sama dengan gaji pokok setahun.

Besaran bonus yang diterima oleh para top eksekutif dihitung dari laba perusahaan, terutama EBIT. Penurunan laba perusahaan akan berpengaruh terhadap rendahnya bonus yang akan dibayarkan kepada para top eksekutif. Sebaliknya, jika laba perusahaan meningkat, para top eksekutif akan mendapatkan bonus yang signifikan.

Dilihat dari gaji pokok dan bonus jangka pendek, perusahaan-perusahaan Eropa Barat dan Amerika Serikat menawarkan paket kompensasi yang sama kepada para eksekutifnya. Rata-rata, mereka menerima total kompensasi, yang berupa uang, pada kisaran € 1,4 sampai dengan € 1,5 juta.

“Perbedaan paling besar dalam struktur remunerasi ada pada insentif jangka panjang yang, biasanya, diberikan dalam bentuk opsi saham. Para top eksekutif dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat menerima opsi saham sebesar € 470,000, sementara top manajer dari perusahaan-perusahaan Eropa Barat hanya menerima opsi saham sebesar € 109,000,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved