Lokasi dan suasana kantor sangat memengaruhi kenyamanan karyawan dalam bekerja. Pimpinan perusahaan harus memperhatikan betul lokasi kantor dan lingkungannya jika tak ingin kehilangan karyawan terbaiknya.

Kehilangan karyawan adalah salah satu biaya terbesar pada neraca laba-rugi perusahaan. Dalam masa-masa yang sulit seperti sekarang, cara mengatur anggaran dasar sangat menentukan arah kemajuan perusahaan.

Seperti inikah wujud kantor di masa depan? (Foto: Dok Knight Frank)

Ini dia kantor idaman para karyawan:

Lokasi Strategis

Pilihan terbaik adalah di pusat kota, seperti Central Business District (CBD). Perusahaan bisa memanfatkan infrastruktur kota. Karyawan tidak akan kesulitan saat berangkat ke kantor menggunakan angkutan umum sehingga keterlambatan bekerja tidak akan menjadi beban operasional tambahan.

Kantor yang dekat dari kedai kopi dan restoran adalah keuntungan tersendiri untuk karyawan. Semangat kerja bisa turun jika kantor terletak di sebuah lokasi yang jauh dari kota, di mana hanya terdapat satu atau dua tempat untuk makan siang.

Lingkungan Menyenangkan

Generasi terbaru menginginkan yang lebih dari sekedar gaji dan pinjaman. Mereka ingin bekerja di lingkungan yang menyenangkan. Mereka ingin melihat banyak warna dan stimulasi visual.

Ekspektasi ini berubah mulai dari abad ke 20. Ruang kerja kolaboratif dan area individu sekarang telah menjadi hal yang lumrah. Garis batas antara kantor dan rumah kini telah menjadi kabur.

Di banyak perusahaan seperti Google dan Facebook, karyawan bahkan mendapatkan makan malam gratis. Ada pula gym dan kemungkinan besar tempat tidur.

Tak Perlu Meja!

Meja kerja dengan model hot desking memungkinkan alokasi ruang yang lebih sedikit untuk masing-masing individu. Interaksi dan kolaborasi adalah kunci utamanya.

Tren bekerja di balik meja akan memudar. Perencanaan yang cerdas dapat menghasilkan kantor yang efisien. Uang lebih bisa digunakan untuk meng-upgrade fasilitas. Karyawan pun makin giat bekerja.

Mana Ruang Kerja Bos?

Laporan Knight Frank teranyar membandingkan ruang kerja untuk bos dengan ruang kerja para stafnya. Di Sydney, Australia, bos dan personal asisten ditempatkan di ruang yang sama mengingat kota ini menerapkan struktur pekerjaan dengan hierarki datar.

Di tiga kota elite dunia, yakni London, Shanghai, dan Hong Kong, bos mendapatkan ruang yang jauh lebih besar dari stafnya.

“Namun, dalam dunia psikologi, semakin sedikit perbedaan mencolok antara manajer senior dan staf, akan lebih baik dari segi moral,” Demikian rilis Lamudi, portal properti global yang berfokus pada negara-negara berkembang.