Business Research Management Strategy

Ini Plus Minus Mempekerjakan Gen Y

Ini Plus Minus Mempekerjakan Gen Y

Dunia kerja saat ini terbagi menjadi dua macam. Pekerja dari Generasi X dan dari Generasi Y. Dua generasi ini tentunya memiliki keunikan, keunggulan serta treatment masing masing. Gen Y memiliki karakteristik antara lain tumbuh di tengah hiruk pikuk perkembangan teknologi nirkabel, akrab dengan media sosial dan tidak takut perubahan, namun sering tidak sabar melalui proses menuju perubahan itu sendiri. Mereka merupakan angkatan kerja yang produktif, andal, penuh kejutan dan ide-de brilian.

Lain halnya dengan Gen X. Generasi ini merupakan generasi yang lahir pada tahun 1965-1980. Secara demografi, sejarawan dan komentator menggunakan tanggal lahir perang dunia mulai dari awal 1960-an ke1980-an. Gen X dikenal memiliki karakteristik yang mampu beradaptasi, menerima perubahan dengan baik dan dikatakan generasi yang tangguh serta memiliki karakter mandiri, loyal dan pekerja keras.

karir1

Saat ini, tidak terhindarkan bahwa lapangan pekerjaan saat ini didominasi oleh Gen Y. Mereka merupakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Karakteristik mereka yang dinamis tidak jarang dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai penopang dan regenerasi ke depan. Selain itu, Gen Y juga lebih agresif melakukan ekspansi industri dibanding dengan Generasi X.

“Mau tidak mau, suka atau tidak, Gen Y kini makin mendominasi dunia kerja. Generasi ini menjadi SDM yang dibutuhkan perusahaan, bahkan seringkali menjadi andalan dan tulang punggung. Dalam lingkup kerja, mereka jelas memiliki karakter yang berbeda dari generasi pendahulu. Untuk itu, mau tidak mau perusahaan perlu melakukan penyesuaian agar bisa mengoptimalkan SDM yang kian didominasi oleh Gen Y ini,” tambah Dino Martin, CEO Karir.com.

Dari data yang didapatkan melalui Karir.com, Dino menyebutkan bahwa Gen X yang menyandang gelar S1 tercatat sebanyak 64% dan tersebar dalam proporsi jabatan sebagai Department Manager (23%), Senior Staff (18%) dan Supervisor (17%).

Lain halnya dengan kelompok Gen Y, 62% di antaranya tercatat mengantongi gelar S1, dan meski 51% di antara total jumlah pengguna fitur masih berada pada entry level, persentase pada Senior Staff di kalangan kelompok pekerja ini telah mencapai 22% dan pada tingkat Supervisor 13%.

Hal ini menunjukkan bahwa masa atau periode pertumbuhan karir Gen Y lebih progresif dibandingkan dengan Gen X, dan hal tersebut terbukti dari terdapatnya irisan di beberapa tingkat jabatan.

Temuan menarik lainnya adalah persentase Gen Y yang menjabat sebagai Senior Staf telah mencapai 22% dari total jumlah jumlah pengguna fitur, mengalahkan Gen X di tingkat jabatan yang sama yaitu sebanyak 18% dari total jumlah pengguna fitur.

Untuk industri seperti Komputer/Teknologi (8%), Pendidikan (5%), Ritel (4%) dan Komunikasi (4%) terbukti menjadi sektor yang dianggap sesuai dengan minat/karakter Gen Y. Generasi ini tampak unggul di pekerjaan-pekerjaan terkait teknologi, di mana berdasarkan jumlah pengguna fitur, mereka mendominasi sebanyak 12%, mengalahkan Gen X yang hanya sebanyak 9%.

Gen Y yang lebih kritis, terampil dalam hal komunikasi, cerdas dalam menggunakan teknologi dan piawai dalam kerja tim, menjadi nilai tambah positif bagi sektor-sektor tersebut. Di usia mereka yang masih muda tidak heran jika karir generasi Y berkembang lebih pesat terutama di bidang yang diminati umum dan di sektor-sektor primadona sesuai perkembangan tren.

“Tenaga kerja dalam kelompok Gen X direkomendasikan perlu memiliki strategi perencanaan pengembangan karir yang lebih baik dan lebih jeli melihat peluang untuk dapat bersaing tidak hanya dengan rekan segenerasinya. Sementara Gen Y disarankan untuk dapat beradaptasi dengan lebih baik dan membangun karir secara lebih berkualitas dalam jangka yang lebih panjang, sehingga dapat bersaing secara sehat dengan generasi yang lebih senior,” tutur Dino.

Melihat potensi dan tantangan yang dihadapi generasi X dan Y tersebut, Karir.com sebagai pinoir portal karir online di Indonesia sekaligus mitra bagi tenaga profesional Indonesia, terus memberikan solusi melalui berbagai inovasinya bagi penyerapan tenaga kerja yang tepat dan mendukung tenaga kerja Indonesia untuk dapat menyusun strategi pengembangan karirnya.

Memiliki pengalaman selama lebih dari 15 tahun, Karir.com telah melayani tidak kurang dari 41.000 perusahaan, 1.4 juta pencari kerja di Indonesia, dengan pertumbuhan sekitar 20% per bulan dan menyediakan rata-rata 8.000 lowongan kerja setiap bulannya.

Secara finansial, Bernadette Themas, Managing Director Kelly Services, mengungkapkan bahwa perbedaan karakter ini juga memengaruhi keduanya dalam melakukan pengelolaan secara finansial. Ia menilah bahwa Gen X dinilai lebih matang dalam hal kemampuannya mengelola keuangan, dan memiliki perencanaan yang lebih baik atas harta yang dimilikinya sekarang demi investasi masa depan yang lebih baik.

Sebaliknya, Gen Y meski sudah mulai menyisihkan dana untuk tabungan atau pun melakukan investasi, tapi masih mengalokasikan sebagian besar pendapatannya untuk kegiatan konsumsi barang dan jasa.

“Meski demikian, kedua generasi perlu terus beradaptasi dan mengasah keterampilannya agar mampu bersaing tidak hanya antar kelompok generasi namun juga dengan tenaga kerja asing nantinya,“ tambah Bernadette

Rina Dewi Lina, CEO Fokus Finansial juga angkat bicara mengenai hal ini. Pada saat peluncuran sallary benchmark 1.2, ia menyarankan kedua kelompok generasi untuk melakukan perhitungan dan perencanaan keuangan secara cermat sejak dini di saat mereka berada dalam usia produktif dan mampu mempunyai penghasilan tetap secara mandiri.

“Fitur Salary Benchmark 1.2 sendiri hadir sebagai sebuah bank of financial tips yang dapat membantu melatih para tenaga kerja generasi X dan Y dalam mengelola keuangan secara lebih bijak, serta meningkatkan kemampuan finansial melalui perencanaan karir yang lebih matang,” tutupnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved