Business Research

Ipsos Bekali UKM dengan Riset Pemasaran

Ipsos Bekali UKM dengan Riset Pemasaran

Peserta Seminar Program “Giving Back To Indonesia”

Menggandeng APINDO dan GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia), Ipsos Indonesia kembali mengadakan program “Giving Back To Indonesia” (14/3). Melalui program sosial tersebut, Ipsos membagikan keahlian dan pengalaman bagi pemangku kepentingan lokal termasuk institusi pendidikan dan usaha skala kecil dan menengah. Para peserta program “Giving Back To Indonesia” tahun ini merupakan pemilik dari usaha kecil dan menengah yang tergabung dalam APINDO dan GAPPMI.

Peserta program “Giving Back To Indonesia” mengikuti seminar setengah hari yang dilaksanakan di Jakarta, dengan pembekalan materi riset pemasaran untuk memahami perilaku konsumen. Ipsos juga memberikan pelatihan praktek riset pemasaran kepada peserta program dengan menggunakan metode survei Asiabus, yang dikembangkan oleh Ipsos. “Hasil survei cuma-cuma yang diberikan oleh Ipsos ini dapat menjadi modal awal bagi pengusaha kecil dan menengah baik yang baru merintis usaha maupun sudah berjalan agar dapat memperbaiki strategi produksinya.”, ujar Nina Tursinah, Ketua Bidang UKM, Perempuan Pengusaha, Perempuan Pekerja, Jender dan Urusan Sosial DPN APINDO.

Survei Asiabus sendiri merupakan survei berkala terhadap konsumen di kota-kota besar di Indonesia dengan metodologi riset random sampling, di mana setiap orang dianggap memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden dengan cara wawancara langsung, distribusi sampel mengikuti pola populasi umum, dengan kriteria responden laki-laki dan perempuan usia 15-64 tahun, klasifikasi ekonomi sosial A,B,C,D,E, dengan total responden 1000 orang di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan. Hasil dari seminar dan praktek riset pada program “Giving Back To Indonesia” tahun 2013 akan dipublikasikan di Jakarta pada akhir 2013. “Dengan program ini diharapkan peserta mampu meningkatkan wawasan berbisnis dan memperkuat strategi usahanya.”, jelas Managing Director Ipsos Indonesia, Iwan Murty.

Program bantuan riset ditujukan kepada kelompok kerja, bukan per perusahaan individual sehingga manfaatnya dapat menjangkau banyak bidang perusahaan kecil menengah secara lebih luas. Tahun ini Ipsos memfokuskan kepada sektor usaha makanan & minuman (F&B). Bantuan riset ini berupa studi riset kuantitatif yang perancangan kuesionernya dilakukan dengan diskusi bersama beberapa UKM yang mewakili kelompok usaha tersebut. “Kami berharap program ini mampu memberikan jawaban bagi UKM sektor makanan dan minuman dalam mengenal perilaku konsumennya serta mendorong UKM meningkatkan kualitas bisnisnya sehingga dapat menjadi tuan di negerinya sendiri.”, tukas Adhi Siswaja Lukman, Ketua GAPMMI.

Ipsos Indonesia telah berdiri sejak tahun 2008. Spesialisasi Ipsos adalah Pemasaran (Eksperimen, Eksplorasi, Shopper), Kualitatif, ASI (Ujicoba naskah dan Tracking), Loyalty (kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan) dengan klien Consumer Goods, Durable Goods, Telekomunikasi, Otomotif, Industri Jasa Layanan dan Farmasi. Didirikan di Perancis pada tahun 1975, Ipsos telah berkembang menjadi kelompok riset dunia yang berada di seluruh pasar utama. Pada Oktober 2011, Ipsos mengakuisisi Synovate dan menjadikannya perusahaan riset pasar terbesar ketiga di dunia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved