Business Research Trends

Ipsos: Perusahaan Otomotif Besar Gagal Bertransformasi

Ipsos: Perusahaan Otomotif Besar Gagal Bertransformasi

Perkembangan industri otomotif roda empat saat ini tengah memasuki babak baru, yakni munculnya teknologi swakemudi (self driving) dan juga terinterkoneksi dengan jaringan internet. Kondisi tersebut pun dipotret oleh Ipsos Business Consulting dalam studi terbarunya.

Menurut perusahaan konsultan bisnis global itu, connected car akan merevolusi pengalaman berkendara. Connected car sendiri adalah sebuah istilah baru yang mengacu pada format mobil masa depan yang berkemampuan swakemudi dan terhubung dengan jaringan internet.

Per-Henrik Karlsson, Country Head Ipsos Business Consulting Korea Selatan menyampaikan bahwa kemungkinan perluasan rekayasa bisnis yang dihadapi oleh para produsen otomotif harus benar-benar dianggap serius dan tidak dapat diremehkan sama sekali.

Perusahaan-perusahaan produsen otomotif dituntut zaman untuk bertransformasi menjadi perusahaan-perusahaan analisis data. Karena di masa depan yang tidak lama lagi, mobil berubah peran menjadi perangkat mobile seperti PC tablet dan smartphone.

“Tantangannya amat besar dan ada kemungkinan sejumlah perusahaan otomotif papan atas saat ini tergerus jadi kecil atau hilang sama sekali karena gagal bertransformasi,” jelasnya dalam rilisnya.

Photo2_Connected Car

Lynn Morgan, Head Ipsos Business Consulting Eropa sependapat dengan Karlsson. Menurutnya kehadiran Connected Car, Connected Healthcare (layanan kesehatan berbasis internet) dan the Internet of Things (produk yang memiliki kemampuan berbasis internet) menandai berakhirnya sejumlah teknologi dan temuan besar yang selama ini telah menjadi bagian kehidupan masyarakat sejak jaman Revolusi Industri.

Dirinya menambahkan, kaum industriawan belum pernah mengalami perubahan tranformasional sebesar ini di masa lalu. Sekarang, dapat dilihat para produsen besar tradisional membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan data, peritel dan pengembang aplikasi. Beberapa dari mereka bahkan membeli perusahaan-perusahaan teknologi sebagai bagian dari strategi mereka untuk bersiap menghadapi perubahan.

“Semua hal ini akan terasa menyenangkan bagi konsumen yang bersiap menjadi saksi pengembangan-pengembangan teknologi dalam skala besar – temuan-temuan teknologi yang belum terlalu lama ini hanya dikenal di dunia sains fiksi semata,” ungkapnya.

Sementara itu, Douglas Cassidy, Head Ipsos Business Consulting Indonesia menyampaikan, tahap berikutnya dari revolusi teknologi ini akan menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Peluang-peluang yang ada memperlihatkan kemungkinan negeri ini mampu melakukan lompatan transformasional menuju dunia efisiensi di berbagai bidang seperti misalnya manajemen transportasi.

“Sementara tantangan yang ada terdapat pada usaha mewujudkan infrastruktur teknologi untuk mendukung transfromasi yang terjadi serta usaha untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang cukup untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh anggota masyarakat,” tegas Douglas


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved