Business Research

Jones Lang LaSalle: 2012, Properti Indonesia Cetak Rekor

Jones Lang LaSalle: 2012, Properti Indonesia Cetak Rekor

Tidak salah jika banyak pengamat bisnis mengatakan Indonesia adalah “new pretty woman”. Pesona Indonesia sebagai negara berkembang mampu menarik minat investor untuk datang dan menanamkan modalnya di Tanah Air. Salah satunya investasi di bisnis properti. Jones Lang LaSalle, konsultan properti, baru-baru ini memaparkan kinerja sektor properti 2012 yang mencetak rekor tertinggi. Seperti apa?

Pertumbuhan pasar properti di Jakarta sepanjang tahun 2012 yang diwarnai oleh rekor penyerapan pasar dan kenaikan harga properti di berbagai sektor. Di sektor perkantoran komersial, Todd Lauchlan , Country Head Jones Lang LaSalle Indonesia, mengatakan, penyerapan ruang kantor di daerah CBD dalam triwulan terakhir meningkat 31% sehingga total penyerapan selama tahun 2012 mencapai sekitar 370,000 m2. Tingkat hunian pun kembali meningkat menjadi 94% dari sebelumnya 89% di tahun 2011. “Akibat kenaikan tingkat hunian, harga sewa di daerah CBD pun terangkat secara tajam yaitu naik sebesar 38% (y-o-y). Tren yang sama juga terjadi di daerah luar CBD,” jelas Todd.

Angela Wibawa yang membawahi bagian Project Leasing mengatakan bahwa permintaan ruang kantor di luar CBD meningkat sebesar 48% sepanjang 2012, yaitu mencapai sekitar 204,000 m2. Akibatnya tingkat hunian naik dari 82% di tahun 2011 menjadi 90% di akhir tahun 2012. Menurutnya, tarif sewa naik sebanyak 18% (y-o-y), di mana kenaikan paling tinggi terjadi di daerah Jakarta Selatan (22%) dan Jakarta Barat (17%).

Di sektor hunian khususnya kondominium strata title, Luke Rowe, Head of Residential Sales Jones Lang LaSalle Indonesia, mengungkapkan, penjualan di pasar primer mencapai rekor tertinggi di tahun 2012. Didorong oleh tingginya permintaan akan hunian di dalam kota dari kalangan end-user (pemakai) maupun juga investor yang ditunjang oleh suku bunga bank yang rendah, penjualan di proyek-proyek kondominium di Jakarta sepanjang 2012 melonjak sebesar hampir 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

Total unit terjual selama tahun 2012 mencapai 12,700 unit, di mana jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan puncak pertumbuhan pasar di tahun 2005 . Hal ini juga dibarengi dengan meningkatnya jumlah peluncuran proyek baru oleh developer yang totalnya mencapai lebih dari 11,000 unit sepanjang tahun lalu.

“Selain aktif dalam meluncurkan proyek baru, developer juga agresif dalam meningkatkan harga jual seiring dengan kenaikan tingkat penjualan mereka. Menurut Luke, harga rata-rata kondominium di Jakarta naik sebesar 21% dalam periode Januari – Desember 2012,” ungkap Luke.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang menopang konsumsi dan daya beli masyarakat terus mendorong kinerja sektor pusat perbelanjaan sewa di Jakarta belakangan ini. Anton Sitorus, Head of Research Jones Lang LaSalle, menerangkan, sepanjang tahun 2012, permintaan ruang ritel akibat ekspansi peritel lokal maupun asing meningkat cukup signifikan sebesar 21%, sehingga total penyerapannya mencapai sekitar 236,000 m2.

Jumlah tersebut juga merupakan rekor penyerapan tertinggi sejak tahun 90-an, katanya. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa saat ini tingkat hunian mal sewa di Jakarta pun sudah kembali ke level di atas 90%, di mana berdasarkan survei sampai akhir Desember 2012, tingkat hunian saat ini berada di kisaran 92%. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved