Business Research

Konten Sosial dan Hiburan Jadi Konsumsi Berita Favorit

Jpeg

Dari 11 kategori berita yang diteliti, konten hiburan dan isu sosial menempati dua posisi tertinggi, dengan angka persentase masing-masing mencapai 73% dan 70%. Di luar kedua topik tersebut, konten politik/pemerintahan juga cukup digemari dengan persentase 49%, olah raga (48%), agama (32%), sains/teknologi (30%), dan selebihnya topik kecantikan/fesyen, edukasi, bisnis/ekonomi, liburan, dan hobi. Masing-masing menempati angka di bawah 30%.

Sedangkan alat untuk mengonsumsi berita, masyarakat Indonesia masih menggunakan telepon genggam sebagai sumber pencarian berita sebanya 96%. Angka tersebut lebih tinggi dibanding media lain seperti televisi (91%), surat kabar (31%), radio (15%) dan lainnya.

Penelitian terserbut dilakukan di 5 kota besar di Indonesia selama penghujung tahun 2015 yang mencakup 1521 panelis yang ditanam melalui perangkat mereka dan 775 responden yang dilakukan interview langsung.

“Dari responden tersebut, didapatkan bahwa pembaca berita online cenderung didominasi oleh kelompok usia 33 s/d 42 tahun, dan sedikit lebih banyak pria dibanding wanita. Dari segi status sosial ekonomi ternyata lebih banyak Socio Economics Status (SES) A dan B,” jelas Robby, peneliti dari GFK di Jakarta (16/3).

Yang menarik, kebanyakan dari mereka (60%) mengonsumsi berita secara rutin setiap minggu, bahkan ada pula (24%) yang membaca berita online setiap hari. Sedangkan waktu yang menjadi pilihan favorit konsumsi juga bervariasi.

Di hari Senin s/d Jumat, puncak konsumsi terjadi pada pukul 12.00 s/d 15.00, yang ditengarai bertepatan dengan jam istirahat makan siang. Pada hari Sabtu, puncaknya sedikit bertambah panjang dari pukul 12.00 s/d 18.00, dan pada hari Minggu menjadi kian panjang lagi, atau cenderung merata dari pukul 12.00 s/d 21.00.

“Situs yang menyuguhkan berbagai tipe konten lebih digemari sebanyak (83%) dibandingkan dengan situs yang spesifik membahas kategori konten tertentu (17%). Untuk menuju ke situs tersebut, cara yang dilakukan juga beragam, mulai dari mesin pencari (31%), kanal di situs itu sendiri (28%), media sosial (24%), langsung ke halaman muka (10%), dan lainnya,” lanjut Robby.

Dalam kesempatan tersebut, Triawan Munaf selaku Ketua Badan Ekonomi Kreatif menyambut baik inisiatif para pelaku usaha untuk memajukan industri konten lokal. Konsumsi konten online terus meningkat seiring perkembangan teknologi.

“Kami mengajak para kreator untuk terus berkreasi dan pintar dalam memanfaatkan teknologi. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan baru ekonomi digital di Asia,“ jelas Triawan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved