Business Research Management

MS Hidayat: Industri Ban Nasional Masih Prospektif

Oleh Admin
MS Hidayat: Industri Ban Nasional Masih Prospektif

MS Hidayat, Menteri Perindustrian, berpandangan, industri ban nasional itu punya masa depan yang cerah. Pandangannya tersebut bukan tanpa dasar. Lihat saja, bagaimana penjualan kendaraan bermotor yang tetap melaju, sekalipun ada aturan uang muka, bahkan sekalipun tingkat kemacetan kian parah. Kalau penjualan kendaraan tersebut terus naik, tentu saja ban sebagai salah satu bagiannya juga diuntungkan.

“Sesuai Kebijakan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008, ban sebagai salah satu produk hilir industri karet merupakan bagian dari kelompok industri yang diprioritaskan perkembangannya,” ujar MS Hidayat, dalam acara peresmian pabrik Hankook Tire, perusahaan ban asal Korea Selatan, di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (17/9/2013).

ms hidayat

Dia bilang, dari tahun ke tahun industri ban terus bertumbuh. Industri ini juga bertambah baik dalam hal produksi dan ekspor. Pertumbuhan industri ban disebut ada di atas pertumbuhan industri kendaraan bermotor yang mencapai rata-rata 8 persen per tahun. Karena mobil bisa tidak berganti dalam jangka waktu tertentu, sedangkan ban bisa ganti beberapa kali. Kondisi pertumbuhan yang demikian, kata Hidayat, merupakan peluang bagi pengembangan pasar secara optimal.

“Dengan demikian, maka prospek pengembangan industri ban nasional menjadi prospektif. Bahkan akan menjadi salah satu andalan dalam pengembangan industri barang-barang karet nasional dengan memanfaatkan potensi karet alam yang ada di Tanah Air,” papar dia.

Di Indonesia, Hidayat menyebutkan, ada 13 produsen ban nasional yang telah memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban mobil penumpang, truk, bus, dan kendaraan berat, dengan kapasitas produksi lebih dari 75 juta ban, sedangkan ban sepeda motor dengan kapasitas 55 juta ban. Ia mengatakan, “Hasil produksi tersebut dapat memenuhi kebutuhan domestik. Bahkan, khusus ban mobil, sekitar 70 persen hasil produksi diekspor ke berbagai negara, seperti USA, Jepang, Asia, Australia, dan Eropa.”

“Nilai ekspor terus meningkat hingga mencapai lebih dari US$ 1,5 miliar pada tahun 2012, dan pada tahun-tahun mendatang diharapkan kinerja ekspor akan terus meningkat,” tuturnya.

Pemerintah pun akan berupaya mendorong masuknya investasi baru ke industri ban, yang berorientasi ekspor. Dukungan pemerintah, salah satunya, ditunjukkan dengan memasukkan industri ban sebagai kelompok industri yang memperoleh fasilitas tax allowance, sesuai PP 52 Tahun 2011. “Dengan pemberian fasilitas ini diharapkan investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” tandasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved