Business Research

Pemda Mendominasi Belanja Iklan Media Cetak 2015

Pemda Mendominasi Belanja Iklan Media Cetak 2015

Hasil riset Nielsen mengenai belanja iklan sepanjang 2015 lalu menunjukkan, tren belanja iklan di media cetak khususnya koran didominasi dari iklan pemerintah daerah. Hasil riset tersebut menunjukkan dari 10 produk yang beriklan paling banyak di koran sepanjang 2015, 8 di antaranya adalah iklan dari pemerintah daerah, sisanya adalah brand komersial seperti sepeda motor Honda dan Matahari Department Store. Jika dilihat dari angka pertumbuhan, iklan calon pemerintah daerah menempati posisi tertinggi yakni tumbuh 457 % dibandingkan tahun sebelumnya, “Hal ini wajar karena Pilkada hanya terjadi lima tahun sekali, sehingga saat menjelang acara tersebut belanja iklanya jadi naik sangat prominent,” jelas Hellen Katherina, Executive Director Media Nielsen Indonesia.

hellen katharina presscon adex

Secara umum pertumbuhan belanja iklan koran di kuartal empat tahun 2015 menunjukkan pergerakan yang positif, yaitu tumbuh 1%, meski kecil tetapi ini adalah pertumbuhan positif pertama semenjak tahun 2014 yang selalu bertumbuh negatif.

Total belanja iklan koran di akhir tahun 2015 mencapai Rp 30,8 triliun. Untuk iklan pemerintah daerah, jenisnya didominasi oleh artikel atau advertorial yang mencapai 56 % dari keseluruhan iklan yang dipasang oleh pemerintah daerah. Sisanya berupa ucapan selamat (congratulation ad) sebesar 15 %, pengumuman sebesar 14 %, dan pemberitahuan acara spesial sebasar 12 %.

Pemerintah daerah yang mempunyai belanja iklan paling tinggi adalah Pemda Riau dengan nilai belanja mencapai Rp569 miliar sepanjang tahun 2015, kemudian disusul oleh Pemda Kalimantan Timur yang mencapai Rp 534,8 miliar. Dibandingkan dengan tahun lalu, keduanya tumbuh positif sebesar masing-masing 22 % dan 72 %. Di urutan ketiga dengan selisih cukup adalah Pemda Kepulauan Riau yang mencapai Rp 341 miliar dan tumbuh sebesar 15 %.

Dari sisi nilai belanja, sepanjang 2015 kategori pemerintahan dan organisasi politik masih memberikan kontribusi tertinggi, yaitu mencapai Rp 7,4 triliun, dengan angka pertumbuhan tahunan meningkat sebesar 7%. Di ururtan berikutnya adalah produk perawatan rambut dengan total belanja iklan sebesar Rp 4,47 triliun bertumbuh sebesar 16 %. Di antara beberapa kategori utama yang tingkat pertumbuhannya paling pesat adalah layanan belanja online (e-commerce) yang tumbuh sebesar 44% menjadi Rp 3,51 triliun di sepanjang 2015.

“Pergerakan pertumbuhan belanja iklan memang sempat negatif di awal 2015, namun tanda-tanda memilihnya sudah mulai keliahatan di kuartal ketiga 2015 dan terus bergerak naik hingga di akhir tahun menjadi positif. Angka pertumbuhan di kuartal empat yang kembali tumbuh postif,” ujar Hellen.

Sementara itu, jika dilihat secara keseluruhan belanja iklan baik di televisi maupun media cetak, masih dipimpin oleh dua mereka mi instan terbesar yaitu Indomie dan Mie Sedaap yang masing-masing menggelontorkan Rp 971 miliar dan Rp 733 miliar untuk belanja iklannya. Menyusul dua merek tersebut adalah dari kategori layanan e-commerce yaitu Traveloka dan Tokopedia yang juga masuk dalam daftar lima besar merek yang belanja ikalnnya terbesar . Traveloka menggelontorkan Rp 697 miliar per tahun dan Tokopedia sebesar Rp 625 miliar per tahun.

Jika dilihat dari jenis medianya, pertumbuhan belanja iklan di tahun 2015 lebih didorong oleh pergerakan yang positif di TV yaitu secara total meningkat 12 %. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved