Business Research Trends

Penerapan Integrated GRC di Perusahaan Dorong Kinerja Bisnis yang Berkelanjutan

Kalangan bisnis di Tanah Air, utamanya perusahaan, terus didorong untuk menerapkan Governance Risk (Manajemen Risiko), dan Compliance (Manajemen Kepatuhan) yang terintegrasi atau Integrated GRC, dengan baik. Penerapan Integrated GRC dapat mendukung pencapaian kinerja bisnis perusahaan yang berkelanjutan dan pemulihan ekonomi nasional di saat pandemi Covid-19 saat ini. Demikian, salah salah temuan dari ajang Top GRC Awards 2020 yang digelar virtual (15/10/2020).

Top GRC Awards 2020 adalah ajang penghargaan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness bekerja sama dengan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Irmapa (Indonesia Risk Management Professional Association), ICopi (Institute of Compliance Professional Indonesia), serta didukung oleh sejumlah institusi lainnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak perusahaan di Tanah Air yang menerapkan Principled Performance (Kinerja Berprinsip) dalam GRC-nya, di mana dalam upaya pencapaian kinerja perusahaan, manajemen melaksanakan tata kelola yang baik, mempertimbangkan risiko-risiko yang berkembang, serta menjalankannya secara berintegritas.

Sejumlah perusahaan yang berhasil meraih penghargaan Top GRC Awards 2020, di antaranya Indonesia Power, Jasa Raharja, PTBA, CIMB Niaga, JIEP Pulogadung, KSO Terminal Petikemas Koja, PT PLN Batam, Pertamina Bina Medika-IHC, Waskita Karya, IPC Terminal Petikemas, Lintasarta, Waskita Realty dan Jasa Armada Indonesia. Sejumlah perusahaan terbaik lainnya dari berbagai industri juga berhasil meraih penghargaan bergengsi ini.

Dalam keynote speech-nya, Dwi Wahyu Atmaji, Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, yang juga Ketua Umum Asosiasi Sekretaris Jenderal Kementerian dan Lembaga Non Kementerian mengatakan, kegiatan Top GRC Awards selaras dengan Kebijakan Kementerian dan Lembaga dalam meningkatkan keseimbangan antara Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Dengan implementasi GRC yang baik dan efektif, maka perusahaan-perusahaan di Indonesia akan dapat terus tumbuh, sehingga tetap mampu menopang program pemulihan ekonomi nasional dan program kesehatan masyarakat di masa Pandemi Covid-19 ini.

Ketua Dewan Juri Top GRC Awards 2020, Antonius Alijoyo, menjelaskan kegiatan tersebut memiliki arti penting untuk mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia, agar kinerja bisnisnya, dapat terus tumbuh secara berkelanjutan, dengan didasari pada penerapan prinsip-prinsip Good Governance, Risk Management, dan Compliance Management.

Terlebih, di masa pandemi COVID-19 ini, peranan GRC semakin penting bagi banyak perusahaan, di tengah ketidakpastian lingkungan bisnis dan ekonomi. “Dengan implementasi GRC yang baik, semoga perusahaan-perusahan tersebut dapat melewati masa-masa sulit, dengan baik,” kata Anton.

Nilai strategis dari kegiatan Top GRC Awards 2020 antara lain adanya upaya dari semua pemangku kepentingan, untuk bersama-sama dan secara terus-menerus, berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas implementasi GRC perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Dengan semakin tinggi dan efektifnya implementasi GRC, maka bisnis perusahaan akan tetap aman dan tumbuh dengan baik, sehingga kepercayaan masyarakat dan investor, baik dari dalam dan luar negeri, akan meningkat pula.

“Ini berarti kita semua ikut berperan aktif dalam program pemerintah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta membantu perekonomian masyarakat untuk tetap berjalan, dalam menghadapi masa-masa sulit pandemi Covid-19,” tambah Anton.

Penentuan pemenang/penerima penghargaan ini dilakukan secara kolektif dalam sidang pleno dewan juri, dengan bobot penilaian yang lebih ditekankan pada kelengkapan sistem, infrastruktur, aspek implementasi GRC sebanyak 80 persen. Sedangkan output kinerja bisnis, mendapatkan bobot penilaian 20 persen.

Klasifikasi kategori penghargaan didasarkan pada pencapaian level Bintang (star), dari Bintang 1 (yang terendah) hingga Bintang 5 (yang tertinggi). Semakin tinggi level bintangnya, semakin baik Sistem, Infrastruktur, dan Implementasi GRC di perusahaan, sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis perusahaan yang berkelanjutan.Jika tahun lalu, belum ada perusahaan yang mencapai level Bintang 5, maka tahun 2020 ini, ada 4 perusahaan yang mendapat penghargaan level Bintang 5.

Dewan juri juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan khusus tertentu. kepada Presiden Direktur dengan kategori The Most Committed GRC Leader 2020, Dewan Komisaris kategori The High Performing Board of Commissioner on GRC 2020, dan kategori The High Performing Corporate Secretary on GRC 2020 untuk Corporate Secretary, yang dinilai telah berperan dan berkontribusi besar dalam peningkatan implementasi GRC di perusahaannya.

Apa saja temuan menarik GRC? Menurut Anton, pertama, secara umum, kelengkapan sistem dan infrastruktur GRC perusahaan-perusahaan peserta, sudah semakin lengkap dan meningkat, dibandingkan tahun lalu. Hanya saja, masih banyak perusahaan yang perlu menjalankan GRC secara terpadu atau Integrated GRC. Kedua, sebagian perusahaan masih lebih fokus pada kelengkapan administrasi dan infrastruktur GRC, serta belum menjadikan GRC sebagai budaya di perusahaan.

Ketiga, banyak perusahaan yang tidak menyangka terjadinya pandemi Covid-19 menjadi risiko bencana yang berkepanjangan dan berdampak sangat besar terhadap bisnis perusahaan, serta belum memasukannya dalam profil risiko perusahaan. Namun, karena perusahaan-perusahaan tersebut sudah menerapkan manajemen risiko dan GRC, maka lebih mudah dan lebih cepat bagi mereka, untuk melakukan mitigasi dan pengelolaan risiko yang terkait Covid-19;

Keempat, baru beberapa perusahaan yang telah mengembangkan teknologi IT/Digital untuk mendukung sistem dan implementasi GRC di perusahaan. Padahal pemanfaatan teknologi IT/Digital terkait GRC ini, bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas dan memudahkan penerapan three lines of defence, update Profil Risiko secara berkala, dan penerapan Integrated GRC;

Kelima, adanya potensi permasalahan sistem kontrol dan pertanggungjawaban pengelolaan anak perusahaan dengan perusahaan induk/holding. Karena menurut UU Peseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, bahwa anak perusahaan tergolong entitas Bisnis yang terpisah, maka perlu ditetapkan Policy Management yang ditetapkan dalam RUPS masing-masing (yakni di RUPS Perusahaan Induk dan RUPS anak perusahaan), yang didalamnya mengatur, hubungan kebijakan antara perusahaan Induk dan anak perusahaan.

Keenam, belum banyak perusahaan yang mengukur efektivitas dan dampak/manfaat dari penerapan GRC. Pengukuran ini perlu dilakukan, untuk menunjukkan bahwa penerapan GRC telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pencapaian kinerja bisnis perusahaan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved