Business Research

Ini Realisasi APBN 2015

Ini Realisasi APBN 2015

Kementerian Keuangan (Kemkeu) telah menghitung realisasi atas sejumlah proyeksi yang ditetapkan dalam APBN Perubahan (APBNP) 2015. Dari lima indikator utama ekonomi, ada yang pencapaiannya di bawah target, tetapi ada juga yang melampaui target.

Berdasarkan keterangan tertulis Kemkeu yang diterima redaksi Minggu (3/1), pertumbuhan ekonomi 2015 diperkirakan mencapai 4,73 persen, lebih rendah dari asumsi pertumbuhan ekonomi pada APBNP 2015 sebesar 5,7 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga dan percepatan pengeluaran pemerintah, teutama pada semester kedua 2015.

Sedangkan tingkat inflasi diperkirakan hanya 3,1 persen, lebih rendah dari asumsi inflasi yang digunakan dalam APBNP tahun 2015 sebesar 5,0 persen. Rendahnya laju inflasi, terutama disebabkan terjaganya pasokan barang kebutuhan pokok masyarakat seiring peningkatan produksi pangan dan jalur distribusi, ekspektasi inflasi yang menurun, serta perubahan skema subsidi energi.

Kemudian, realisasi rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan mencapai 5,97 persen, atau sedikit di bawah asumsi APBNP 2015 sebesar 6,2 persen. Hal tersebut dipengaruhi terutama oleh masih tingginya permintaan surat berharga negara, meskipun likuiditas global relatif ketat.

Realisasi Indikator Makro 2015

Realisasi Indikator Makro 2015

Realisasi rata-rata nilai tukar Rupiah sepanjang 2015 mencapai Rp 13.392 per US$ atau mengalami pelemahan dibandingkan dengan asumsi APBNP 2015 sebesar Rp 12.500 per US$. Depresiasi nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi faktor internal, antara lain permintaan valas untuk pembayaran utang dan dividen.

Dari faktor eksternal, pelemahan Rupiah terjadi karena kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat dan depresiasi yuan. Selanjutnya, realisasi rata-rata harga minyak mentah Indonesia hanya mencapai US$ 50 per barel, atau lebih rendah dari asumsi dalam APBNP 2015 sebesar US$ 60 per barel. Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan global serta masih tingginya pasokan minyak dunia.

Untuk realisasi rata-rata lifting minyak mentah dan gas Indonesia dalam periode Desember 2014 sampai November 2015 mencapai 779.000 barel per hari atau di bawah target APBNP 2015 sebesar 825.000 barel per hari. Demikian juha dengan realisasi lifting gas mencapai 1,195 juta barel setara minyak per hari atau di bawah target APBNP 2015 sebesar 1,221 juta barel setara minyak per hari.

Adapun total pendapatan dalam negeri adalah sekitar 85% dari target (atau sebesar Rp1.491,7T). Di antaranya adalah Penerimaan Pajak Non-Migas sebesar 81% dari target (sebesar Rp1005,7T) yang tumbuh 14% di atas realisasi Pajak Non-Migas 2014. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai sebesar 92,5% dari target.

Total Belanja Negara adalah 91% dari target (atau sebesar Rp1.810T). Belanja Pemerintah Pusat ada di 90%, serta Transfer ke Daerah di sekitar 94%. Khusus unt Belanja Modal di Pemerintah Pusat, tercatat serapan sebesar 84% dari target (sebesar Rp213T, atau tumbuh 54% dibandingkan Belanja Modal tahun 2014 sebesar Rp138T). Pada 2015 ini pula Pemerintah mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp20,8T unt pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di seluruh desa di Indonesia. Defisit anggaran tercatat di angka 2,8%, di bawah batas atas 3,0% seperti yang diamanatkan UU.

apbn2015a

© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved