Business Research Trends zkumparan

Riset Paxel: UKM Lebih Banyak Mengandalkan Medsos

Riset Paxel: UKM Lebih Banyak Mengandalkan Medsos
Platform yang paling sering digunakan UKM penjual online adalah WhatsApp (84%) dan Instagram (81%). Foto: Vina Anggita

Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia yang berjualan online, ternyata lebih banyak mengandalkan media sosial dibandingkan situs e-commerce atau marketplace. Hal ini terungkap dalam survei Paxel Buy & Send Insights kepada lebih dari 535 penjual online di Indonesia.

Senior Analyst Provetics, Smita Sjahputri, menyampaikan, media sosial dipilih lantaran lebih mudah digunakan oleh penjual online, terutama penjual pemula (beginner seller) untuk testing pasar. Sementara, yang berjualan di e-commerce biasanya veteran seller yakni penjual yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua tahun.

“Di e-commerce biasanya penjual veteran yang sudah siap menerima order lebih besar, infrastrukturnya lebih rumit, dan ada syarat untuk bergabung ke e-commerce. Sementara media sosial tidak perlu dipelajari lebih dalam dan shipment nya tidak tinggi hanya ke lingkungan terdekat, setelah jualannya tinggi barulah scale up masuk ke e-commerce,” katanya di Cohive 101 Jakarta, (02/10/2019).

Berdasarkan hasil riset, platform yang paling sering digunakan UKM penjual online adalah WhatsApp (84%), Instagram (81%), Shopee (53%), Facebook (36%), disusul dengan Tokopedia (29%) dan Bukalapak (18%). Di mana 87% dari mereka menggunakan lebih dari satu platform untuk memasarkan barang dagangannya.

Paxel Buy & Send Insights juga menemukan bahwa kepemilikan toko fisik pada era digital tidak lagi relevan. Sebanyak 83% dari penjual online tidak memiliki toko fisik sebagai tempat berjualan. Ada sekitar 14% penjual online yang pernah memiliki toko fisik, kini telah menutupnya dan beralih sepenuhnya ke toko online.

Alasan utamanya adalah berjualan online mendatangkan pemasukan lebih tinggi, sesuai dengan perkembangan zaman, dapat menekan biaya overhead, dan merasa berjualan offline lebih menyulitkan. Bahkan, 66% penjual online merasa pendapatan dari berjualan online sudah lebih tinggi daripada ketika dulu berjualan lewat toko fisik.

Namun, 17% responden menyatakan masih mempertahankan toko fisik yang dimilikinya. Sebab menurut COO Paxel Zaldy Ilham Masita, saat ini toko fisik tidak hanya digunakan untuk berjualan tetapi juga digunakan sebagai galeri, ruang pemotretan, dan sebagai gudang.

Dalam survei ini juga terungkap bahwa UKM penjual online Indonesia saat ini semakin mengandalkan jasa logistik tiba di hari yang sama alias same day delivery. Sebanyak 36% penjual online merasa kecepatan pengiriman barang lebih penting ketimbang ongkos kirim yang murah.

Hal ini dapat dipahami mengingat pengiriman yang lebih cepat berarti perputaran uang lebih cepat sehingga bisnis dapat lebih cepat bertumbuh.

“Setelah menggunakan jasa same day delivery, 97% penjual online mengalami peningkatan volume pengiriman barang dagangan,” ujar Zaldy.

Ia juga mengatakan, jasa logistik same day delivery yang menjadi favorit 75% UKM penjual online di Indonesia adalah Paxel, diikuti ojek online sebanyak 25%. Jangkauan pengiriman barang same day delivery yang bisa menjangkau antarkota menjadi alasan utama, diikuti dengan jelasnya waktu penjemputan, baru diikuti dengan ongkos kirim yang masuk akal.

Paxel Buy & Send Insights adalah survei yang diadakan oleh Paxel bekerjasama dengan lembaga riset Provetics. Survei ini melibatkan 535 UKM penjual online di Indonesia, pada rentang waktu 29 Juli sampai 4 Agustus 2019.

Satu dari dua UKM penjual online yang disurvei adalah penjual makanan yang selama ini mengandalkan jasa logistik same day delivery seperti Paxel. Sebanyak 34% UKM penjual online Paxel Buy & Send Insights sudah berjualan lebih dari dua tahun (veteran), 33% berjualan online selama satu hingga dua tahun (berpengalaman), dan 33% sisanya baru berjualan online kurang dari satu tahun (pemula).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved