Business Research

Strategi Memenangkan Pasar Bisnis E-Commerce

Soon Lee Lim, Chief Revenue Officer, Snapcart Asia Pasifik, saat memaparkan hasil riset Snapcart tentang gaya hidup belanja online

Tidak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi menggeser gaya hidup manusia khususnya dalam berbelanja, khususnya melalui e-commerce. Apalagi saat semakin banyak bermunculan toko online yang menawarkan beragam produk dan jasa.

Hasil riset Snapcart mengenai perilaku belanja e-commerce di Indonesia menunjukkan, Shopee merupakan e-oommerce paling populer dan paling sering digunakan oleh konsumen. Riset Snapcart ini dilakukan dengan metode survei daring melalui aplikasi pada bulan Januari 2018 dengan melibatkan 6.123 responden.

Menurut Felix Sugianto, B, Snapcart Asia Pasifik, berdasarkan temuan riset terbaru dari Snapchart 37% responden menjawab paling sering menggunakan Shopee untuk berbelanja online di lndonesia. Peringkat kedua adalah Tokopedia (25%) dan ketiga adalah Lazada (20%). “Mereka adalah 3 besar penyedia layanan belanja online di Indonesia,” kata Felix.

Diakui Felix, Shopee, Lazada, dan Tokopedia merupakan brand yang paling diingat oleh responden. Shopee unggul dengan skor awareness sebesar 81, Lazada skornya 80, disusul Tokopedia dengan skor 78.

Dari hasil riset Snapcart terungkap ternyata pembelanja rutin e-commerce didominasi oleh perempuan dengan angka sebanyak 65% dan sisanya 35% pembelanja laki-laki. “Kategori yang paling sering dibeli oleh responden adalah pakaian, aksesoris, tas, sepatu, dan peralatan kesehatan dan kecantikan,” ujar Felix.

Dari segi frekuensi belanja, Shopee menjadi e-commerce dengan frekuensi belanja tertinggi dibandingkan dengan e-commerce lainnya. 29% responden secara rutin (setidaknya satu kali tiap minggu) berbelanja di Shopee. Sedangkan Tokopedia berada di peringkat dua dengan perolehan sebesar 22% dan disusul Lazada sebesar 10%.

Dari sisi usia Berdasarkan 50% pembelanja merupakan generasi miienial (berusia antara 25-34 tahun), disusul generasi Z (15-24 tahun) sebanyak 31%, generasi X (35-44 tahun) sebanyak 16%, dan 2% sisanya merupakan generasi Baby Boomers (usia 45 tahun keatas).

Memurut Felix untuk memenangkan persaingan di dalam bisnis online ada beberapa yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis ecommerce antara lain, menyasar target market yang tepat, menentukan chanel-chanel komunikasi yang efektif dan mengetahui daerah yang berpotensi yang dapat menyumbang pertumbuhan.

Menurut Soon Lee Lim, Chief Revenue Officer Snapcart Asia Pasifik, keberhasilan Shopee sebagai penyedia layanan e-commerce dengan awareness tertinggi, frekuensi pembelian tertinggi dan yang paling sering digunakan oleh konsumen lndonesia menunjukkan keberhasilan mereka berkomunikasi dengan efektif pada pembelanja online di lndonesia.

Dari hasil riset Snapcart juga menemukan bahwa penduduk Pulau Jawa dan Sumatera Utara merupakan pembelanja online yang paling dominan. Berdasarkan data geografi, pembelanja e-commerce tertinggi di Indonesia, yakni DKI Jakarta (22%), Jawa Barat (21%), Jawa Timur (14%), Jawa Tengah (9%), Banten (8%), dan Sumatera Utara (6%).

Berdasarkan hasil riset Snapcart, responden mendapatkan sumber infomasi mengenai ecommerce dari iklan di televisi sebesar 24,5 persen. Kemudian, 24.,% mendapatkan informasi dari word of mouth dengan keluarga, kerabat, dan teman. iklan di sosial media seperti Facebook, lnstagram atau Twitter menyumbang 21%. Sedangkan 15,1% mendapatkan informasi dari iklan di situs online.

Snapcart melakukan terobosan di industri riset pasar dengan menyajikan data secara real-time. “Data yang terkumpul sangat akurat dan mencakup volume yang sangat besar, karena setiap hari kami menerima lebih dari 10.000 struk belanja dari 50.000 pengguna aktif bulanan di Indonesia,” ujar Soon Lee. Saat ini, Snapcart telah hadir di empat negara, yaitu: Jakarta, Filipina, Singapura, dan Brazil.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved