Business Research Trends zkumparan

Studi Lazada Tunjukkan Kesenjangan Digitalisasi pada Bisnis di Indonesia

Konferensi pers virtual studi Lazada, (17/12).

Lazada Indonesia telah merilis studi “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui e-commerce” yang mengungkapkan pentingnya peran e-commerce dalam mendukung sektor bisnis dalam menjalani transformasi digital dan mempercepat terbentuknya struktur ekosistem digital yang mumpuni di Indonesia. Studi yang dilaksanakan bekerja sama dengan YCP Solidiance, konsultan manajemen di Asia dan didukung oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA).

Transformasi digital kini menjadi sebuah proses yang pasti terjadi, termasuk transformasi ekonomi nasional di mana nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai US$ 254 miliar. Sektor e-commerce menjadi sektor penopang terbesar pertumbuhan ekonomi digital tersebut, dengan perkiraan nilai sebesar US$83 miliar pada tahun 2025.

Secara umum, meningkatnya pemanfaatan beragam inovasi dan produk digital oleh masyarakat, baik untuk berbelanja, bekerja atau pun untuk belajar secara daring, merupakan faktor pendorong transformasi digital yang sangat kuat. Dengan demikian, peran e-commerce di era pandemi COVID-19 juga semakin penting, terutama dalam membantu pemulihan ekonomi nasional pada umumnya, dan mendukung kelangsungan usaha UMKM pada khususnya.

Perkembangan teknologi dan internet telah mendorong sektor bisnis melakukan digitalisasi, guna memperluas potensi pasar dan mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Data studi Lazada menunjukkan adanya peningkatan kontribusi yang signifikan dan berkelanjutan dari perdagangan digital dalam lima tahun terakhir, meskipun proporsi antar sektor bisnis tidaklah sama.

Di Indonesia, meski UMKM menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi, namun adopsi digital pada UMKM masih menjadi sebuah tantangan. Bila 100% perusahaan besar telah menjalankan digitalisasi, baru 13% UMKM yang beradaptasi dan mulai melakukan digitalisasi.

Studi dilakukan selama kurang lebih 2 bulan melalui pendekatan wawancara mendalam (in-depth interview) dan survei kuantitatif. Responden dalam studi ini meliputi perusahaan dan UMKM, asosiasi terkait, pejabat pemerintahan terkait serta pelaku industri e-commerce lainnya.

Mira Tayyiba, Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, menegaskan pentingnya transformasi digital ini bagi kemajuan Indonesia.

“Transformasi digital berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai fondasi perekonomian yang kuat dan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. Salah satu prasyarat terpenting untuk mencapai transformasi digital selain infrastruktur adalah pola pikir yang terbuka terhadap kolaborasi. Diperlukan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan untuk mengurangi digital gap dalam masyarakat, pelaku usaha, juga instansi pemerintah,” papar Mira.

Menanggapi pentingnya peran e-commerce dalam mempercepat digitalisasi baik bagi perusahaan maupun UMKM, Monika Rudijono, CMO Lazada Indonesia menjelaskan, “Melalui studi ini kami ingin lebih memahami perjalanan dan building blocks dari perusahaan besar dan UMKM dalam transformasi menuju ekonomi digital, serta bagaimana kami sebagai platform e-commerce dapat mendukung kebutuhan tersebut.”

Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Bima Laga melihat sudah terjadi banyak perubahan di aktivitas masyarakat sepanjang 2020. “Pertumbuhan penggunaan e-commerce beberapa tahun belakangan sebenarnya cukup menggembirakan, namun pandemi memang memberi dampak sangat besar pada industri ini,” ujar Bima.

Gervasius Samosir, Partner &Head of YCP Solidiance Indonesia, menjelaskan, digitalisasi merupakan salah satu kunci untuk dapat tetap bertahan di tengah persaingan ekonomi saat ini. Salah satu cara utama mencapai inklusi digital adalah melalui keterlibatan menyeluruh dari e-commerce yang akan bertindak sebagai platform untuk memberikan dukungan berupa akses kepada permodalan, pemasaran, serta inovasi pasar.

Studi Lazada menunjukkan bahwa meski banyak perusahaan besar sudah menjalani transformasi digital, kebanyakan masih menghadapi tantangan di beberapa hal, dengan utilisasi teknologi, pemberdayaan talenta digital dan logistik menjadi isu utama. Perusahaan besar membutuhkan teknologi yang lebih mumpuni untuk bisa memberikan layanan kepada konsumen secara lebih efektif dan mampu melakukan pemetaan konsumen secara lebih mendalam.

Perusahaan besar juga masih membutuhkan sistem logistik yang andal untuk mencapai waktu dan biaya pengiriman produk secara lebih efisien. Dalam mendukung transformasi digital ini, e-commerce dapat berperan besar untuk bantu menghadapi berbagai tantangan yang dialami oleh perusahaan besar .

Sementara itu, UMKM di Indonesia saat ini masih didorong untuk terus bergerak ke arah transformasi digital sepenuhnya. Selain membutuhkan akses pada infrastruktur digital yang stabil dan menyeluruh, UMKM di Indonesia perlu terus diberdayakan melalui program-program edukasi/pelatihan, pemberdayaan serta bimbingan untuk menggunakan teknologi secara optimal agar dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan.

Sebanyak 92% dari UMKM yang telah melakukan transformasi digital menyetujui bahwa e-commerce membantu mengatasi tantangan yang dihadapi dari segi operasional logistik dan 94% dari UMKM pun melihat adanya peningkatan penjualan dari berpartisipasi dalam promo-promo yang diadakan oleh e-commerce.

Platform e-commerce berperan penting dalam digitalisasi dan kemajuan UMKM melalui perubahan Online-to-Offline yang efektif: Langkah pertama adalah memudahkan transisi UMKM ke eCommerce yang juga berperan sebagai insentif bagi UMKM.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved