Business Research

Survei BI: Kegiatan Usaha Menurun di Triwulan III 2016

Oleh Admin
Survei BI: Kegiatan Usaha Menurun di Triwulan III 2016

Bank Indonesia (BI) dalam Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengungkapkan indikasi kegiatan usaha pada triwulan III 2016 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan pertumbuhan tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,20 persen atau lebih rendah dari triwulan II, yaitu sebesar 18,40 persen.

Pertumbuhan kegiatan usaha yang terbatas tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan sektor industri pengolahan, khususnya subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau sejalan dengan berakhirnya faktor musiman. “Hal ini sesuai dengan pola historis sesudah Ramadan dan Idul Fitri,” ujar Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Arbonas Hutabarat, dalam keterangan tertulisnya.

Gedung Bank Indonesia

Gedung Bank Indonesia

Rata-rata kapasitas produksi terpakai pada triwulan II berada di level 76,21 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu 77,01 persen. Arbonas menjelaskan kegiatan investasi dunia usaha juga terindikasi tumbuh lambat, sedangkan penggunaan tenaga kerja terindikasi mengalami kontraksi.

Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan III terindikasi tumbuh melambat dengan SBT 1,09 persen atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya, 3,41 persen. Hal ini sejalan dengan Prompt Manufacturing Index (PMI) berada pada level kontraksi sebesar 48,74 persen atau turun dari triwulan sebelumnya 52,38 persen.

Arbonas mengatakan kontraksi terjadi pada hampir seluruh komponen, terutama indeks volume pesanan dan indeks jumlah tenaga kerja yang tercatat masing-masing sebesar 47,01 persen. Terbatasnya kegiatan usaha terutama disebabkan oleh kontraksi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta sektor pertambangan dan penggalian.

Sementara itu, kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2016 diperkirakan meningkat. Hal ini sejalan dengan PMI industri pengolahan pada triwulan IV diperkirakan sebesar 51,69 persen atau berada pada level ekspansi, terutama didorong oleh ekspansi indeks volume produksi dan indeks jumlah tenaga kerja yang masing-masing tercatat sebesar 61,29 persen dan 50,22 persen.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved