Business Research

Survei iProperty: Harga Rumah Mewah di Jakarta Naik 38%

Survei iProperty: Harga Rumah Mewah di Jakarta Naik 38%

Sebuah hasil survei yang dilakukan Juni-Juli 2013 menemukan bahwa harga rumah mewah di Jakarta rata-rata mengalami lonjakan sebesar 38% dibanding tahun lalu. Pasar properti Indonesia sendiri tumbuh sebesar 20%.

Shaun Rumah123Survei properti dilakukan secara online oleh iProperty, pemilik dan operator jaringan situs properti di Asia terhadap 10.179 responden di seluruh Indonesia. Mayoritas responden merupakan kaum muda berusia 20-30 tahun.

Chief Executive Officer iProperty Group, Shaun Di Gregorio, mengatakan, tidak seperti banyak negara di Asia, ekonomi Indonesia sebagaian besar didukung oleh permintaan domestik dari pada ekspor.

“Hal inilah yang membuat pasar properti di Indonesia masih bergairah. Apalagi harga properti di Indonesia juga dianggap masih murah, jauh di bawah harga properti di Malaysia dan seperdelapannya harga properti di Singapura,” ujar Di Gregorio.

Dalam hasil survei juga ditemukan bahwa permintaan apartemen meningkat mencapai 60% didorong oleh peningkatan apartemen di kawasan CBD (central business district). “Peningkatan permintaan itu membuat harga sewa apartemen meningkat 18%,” ujarnya.

Sebanyak 51% responden merasa bahwa pemilu di 2014 mendatang akan berpengaruh kepada pasar properti. “Hal ini bisa dikaitkan dengan ketidakpastian akan pemilu itu sendiri.”

Tidak seperti negara-negara lain, kepemilikan properti oleh asing di Indonesia masih sulit dan menarik untuk dicatat bahwa 58% responden tidak ingin pemerintah mengizinkan orang asing untuk membeli apartemen/kondominium di Indonesia. “Mereka khawatir permintaan dari orang asing akan meningkatkan harga properti di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam survei juga dikatakan lebih dari setengah (58%) dari responden memandang suku bunga KPR di Indonesia saat ini masih terasa berat, sementara 36% nya merasa bahwa suku bunga saat ini sudah pada tingkat yang ideal.

Sementara sumber pencarian dalam mencari referensi rumah, responden menjawab 75% secara online, kemudian 45% dari media cetak. Bagaimana dengan pemasaran propertilewat media elektronik yang belakangan sangat gencar?

“Saya tidak bilang beriklan di tv itu tidak efektif, namun karena responden ternyata lebih banyak generasi muda yang kebanyakan lebih tertarik dengan online. Apalagi online juga lebih mudah mengaksesnya. Sebanyak 65 juta penduduk Indonesia mengakses internet. Akhir 2013 diperkirakan mencapai 100 juta orang,” paparnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved