Business Research

Survei Pedersen & Partners: Gaji Eksekutif Perusahaan Global di 2015 Naik 3,1%

Survei Pedersen & Partners: Gaji Eksekutif Perusahaan Global di 2015 Naik 3,1%

Pada 2015, gaji pokok karyawan level eksekutif di perusahaan multinasional papan atas diproyeksikan naik sebesar 3,1% dibandingkan tahun 2014. Bonus jangka pendek pun diperkirakan meningkat sebesar 4,2% dan kompensasi tunai naik menjadi 1,4 juta euro, atau lebih tinggi sebesar 3,5% dibandingkan tahun lalu. Meski naik, pertumbuhannya melambat dibandingkan 5 tahun terakhir. Hal tersebut dipaparkan Pedersen & Partners, perusahaan pencari tenaga kerja eksekutif, yang merilis surveinya pada Kamis, (8/1/2015).

Conrad Prambock

Conrad Prambock

Pedersen & Partners melakukan survei terhadap 1.700 karyawan eksekutif di 330 perusahaan yang tersebar di 17 negara. Survei ini melibatkan tenaga kerja eksekutif di perusahaan-perusahaan terbesar dunia yang rata-rata mempekerjakan 133 ribu karyawan, dengan omzet rata-rata senilai 42 miliar euro serta mencetak laba sebesar 4,1 miliar euro.

Conrad Pramboeck, Kepala Bagian Konsultasi Kompensasi Pedersen & Partners, menyebutkan pertumbuhan kompensasi di tahun ini cenderung melambat dibandingkan periode sebelumnya. “Jika gaji pokok meningkat rata-rata 4% hingga 6% dalam 5 tahun terakhir, tapi saat ini angka tersebut turun di bawah 3%. Selain itu, jumlah total kompensasi, termasuk bonus jangka pendek, meningkat rata-rata hampir 7% dalam 5 tahun terakhir, namun kini hanya meningkat sebesar 3,5%,” tutur Pramboeck.

Gaji karyawan kerah putih di Eropa Barat dan Amerika Serikat yang rata-rata naik sebesar 3%- 4%. Hal ini mencerminkan kenaikan gaji eksekutif, termasuk yang bekerja di perusahaan besar, hampir sama dengan kenaikan gaji level manajer dan karyawan biasa.

Dalam mengukur kenaikan gaji dan kompensasi tunai tersebut, Pedersen & Partners mengukur bobot perusahaannya. Umumnya, semakin besar suatu perusahaan maka kompensasi untuk para eksekutif kelas atas di perusahaan tersebut akan semakin tinggi. Hal ini mencerminkan tingkat tanggung jawab yang diemban oleh mereka lebih tinggi dibandingkan karyawan lainnya . “Sederhananya, rata-rata kompensasi seorang eksekutif kelas atas meningkat sebesar 600 ribu euro untuk setiap 50 ribu karyawan yang dipimpinnya,” jelas Pramboeck.

Penilaian lainnya adalah mengukur kinerja perusahaanya Sebagian besar kinerja eksekutif kelas atas mengacu pada keuntungan perusahaannya. Para eksekutif harus memenuhi target perusahaan yang terus meningkat agar memenuhi syarat untuk mendapatkan bonus. Makanya itu, para eksekutif bisa saja menerima bonus yang lebih rendah jika nilai laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) perusahaan turun dibandingkan dengan tahun lalu meski perusahaanya meraup untung.

Adapun perusahaan-perusahaan di kawasan Eropa Barat dan AS menawarkan paket kompensasi yang setara dalam kompensasi dasar dan bonus bagi para eksekutifnya. Nilai rata-rata kompensasi tunai, termasuk bonus jangka pendek, adalah sebesar 1,4 juta- 1,5 juta euro. Perbedaan terbesar dalam struktur kompensasi terdapat pada insentif jangka panjang, yang sebagian besar berbentuk opsi kepemilikan saham.

Perusahaan AS rata-rata memberikan opsi kepemilikan saham senilai 447 ribu euro kepada para eksekutif kelas atas, sedangkan para manajer di perusahaan Eropa rata-rata hanya mendapatkan opsi saham senilai 107 ribu euro.

Gaji eksekutif di negara berkembang naik lebih cepat dibandingkan negara maju. Umumnya, bayaran tertinggi dibayar perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa Barat. “Kompensasi para eksekutif perusahaan di pasar berkembang, seperti Tiongkok, India, atau Afrika Selatan lebih rendah dibandingkan negara-negara Barat. Namun, gaji mereka meningkat lebih cepat dibandingkan dengan Eropa Barat dan Amerika Serikat,” jelas Pramboeck.

Kompensasi di negara berkembang rata-rata tumbuh 7%-10%, atau lebih tinggi dibandingkan negara Barat sebesar 4%-5%.”Kesalahan persepsi terhadap ketenagakerjaan di Asia Pasifik sebagai pasar tenaga kerja murah memang agak benar, tapi hal ini hanya berlaku tenaga kerja non-eksekutif,” Gary Williams, Direktur Manajemen Pedersen & Partners Asia Tenggara.

Sedangkan, para eksekutif di di perusahaan multinasional yang performanya apik dan kinerjanya positif akan menerima paket kompensasi yang setara atau bahkan melebihi jumlah yang didapatkan oleh ekspatriat Barat yang bekerja di Asia Pasifik”, tambah Gary. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved