Business Research

Survei Regus: 50% Eksportir Meraup Keuntungan Selama 2012

Survei Regus: 50% Eksportir Meraup Keuntungan Selama 2012

Berdasarkan Global Survey yang dilakukan Regus selama sigi Januari – Desember 2012 ditemukan bahwa perusahaan yang melakukan perdagangan internasional mampu meraih keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan perusahaan yang bertahan dengan pasar domestiknya.

Sebanyak 50% perusahaan global yang melakukan ekspor mengatakan bahwa keuntungan mereka telah meningkat dalam 12 bulan terakhir. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang hanya melakukan perdagangan domestik hanya 38% yang keuntungannya meningkat.

Survei tersebut juga menemukan bahwa kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan yang mendulang keuntungan terbesar menurut para pebisnis Indonesia, China dan India.

Global Survey merupakan survei mengenai ekspor yang dilakukan oleh Regus terhadap lebih dari 20.000 manajer bisnis senior di lebih dari 90 negara diseluruh dunia.

“Survei kami menunjukkan keuntungan yang didapat perusahaan dengan melakukan ekspansi ke luar negeri,” ucap John Henderson, Regional Director Regus.

Menurut Henderson, perusahaan apapun baik besar maupun kecil, yang belum melebarkan sayap ke pasar luar negeri, harus mempunyai target ini sebagai resolusi utama tahun baru. Entah itu karena pasar domestik yang lambat atau pasar luar negeri yang sekarang lebih mudah menerima produk mereka, semua bisnis, dimanapun mereka berada, memerlukan pandangan yang lebih jauh.

Survei tersebut juga merangkum kekhawatiran pengusaha untuk beroperasi di luar negeri. Alasan pengusaha yang sudah berekspansi, namun menghentikan bisnisnya di luar negeri karena beberapa kesulitan.

Mulai dari sulit membangun citra di luar negeri, komplikasi sistem pajak asing, biaya properti dan dokumen, ketidakstabilan politik, hingga bencana alam seperti banjir atau gempa bumi. Semua alasan ini menjadi keprihatinan utama yang menghambat perusahaan Indonesia mengambil langkah besar yang juga menguntungkan demi melebarkan sayapnya ke luar negeri.

Menurut Henderson, perluasan pasar baru bukan merupakan sesuatu yang harus ditakuti, fasilitas seperti pusat bisnis Regus dapat membantu mengatasi rintangan yang dirasakan seperti dokumen dan biaya properti.

“Pusat bisnis yang terletak di berbagai negara, yang dijalankan oleh Regus, dapat menjadi jawaban karena mereka menyediakan ruang kerja yang fleksibel, keahlian bisnis lokal dan layanan administrasi yang terjangkau, memberikan perusahaan tempat tanpa resiko keuangan yang secara tradisional dikaitkan dengan ekspansi ke luar negeri,” tambahnya.

Regus di dirikan di Brussels, Belgia pada tahun 1989, berkantor pusat di Luxemburg. Regus adalah penyedia tempat kerja, dengan produk dan layanan yang terdiri dari perkantoran bersarana lengkap sampai pada ruangan rapat profesional, bisnis lounge dan jaringan studio video komunikasi.

Regus memungkinkan orang utk bekerja dengan cara mereka masing-masing, dari rumah, di jalan atau dari kantor dan kapanpun mereka mau. Lebih dari 1 juta pelanggan Regus tersebar di 1.200 lokasi di 550 kota dan 96 negara, di Indonesia sendiri saat ini ada beberapa tempat di Jakarta dan yang terbaru ada di Tempo Scan Tower Kuningan.

Hasil Global Survey Regus:

– Dalam periode yang sama, 59% perusahaan yang melakukan ekspor mengatakan bahwa pendapatan mereka meningkat dibandingkan dengan 37% perusahaan yang fokus terhadap perdagangan di dalam negeri.

– Di Indonesia, Asia Tenggara merupakan pasar terpopuler dengan rating 83% sebagai pasar yang paling menguntungkan. Cina (67%) dan India (46%) sebagai negara populer kedua serta diikuti oleh Amerika Selatan (17%) sebagai negara populer ketiga.

– Tujuh dari sepuluh (72%) perusahaan Indonesia mengatakan bahwa dokumen dan biaya properti merupakan hambatan terbesar untuk mendirikan cabang di luar negeri Mengelola pajak daerah dan regulasi (50%) dan manajemen resiko (37%) – termasuk resiko politik dan kemungkinan bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, atau banjir – mengikuti perekrutan Manajer Senior juga merupakan perhatian ketiga di angka 33%. Membangun citra di luar negeri adalah rintangan untuk 30% perusahaan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved